Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

CITRA PERUSAHAAN: Proses Perekrutan Mainkan Peran Penting

Pengalaman kandidat saat proses perekrutan memainkan peran penting dalam menjaga citra perusahaan sekaligus membuat calon tenaga kerja merasa dibutuhkan.
Ilustrasi./.
Ilustrasi./.

Bisnis.com, JAKARTA— Pengalaman kandidat saat proses perekrutan memainkan peran penting dalam menjaga citra perusahaan sekaligus membuat calon tenaga kerja merasa dibutuhkan.

Survei yang dirilis oleh Korn Ferry terhadap para profesional di Asia Pasifik menemukan bahwa hampir 8 dari 10 (79%) responden cenderung untuk tidak menerima pekerjaan jika mereka diperlakukan buruk selama proses perekrutan, terlepas dari faktor kecocokan terhadap pekerjaan tersebut.

“Kegagalan menyajikan lingkungan yang efektif dan informatif selama proses perekrutan, bisnis atau perusahaan akan menjauhkan diri dari kandidat-kandidat terbaik, serta berpotensi kehilangan pelanggan setia,” kata Pip Eastman, Managing Director, APAC Regional Solutions, Futurestep, mengutip keterangan resminya, Selasa (16/1).

Adapun, hanya lebih dari sepersepuluh (14%) yang akan tetap menjadi pelanggan sebuah perusahaan jika mereka memiliki pengalaman buruk sebagai seorang kandidat dan lebih dari 51% akan cenderung mengajak teman-teman dan anggota keluarga mereka untuk berhenti menjadi pelanggan.

Terlebih lagi, sekitar 27% akan mempertimbangkan untuk menggunakan media sosial untuk membagikan pengalaman buruk mereka sebagai seorang kandidat suatu pekerjaan.

Ketika ditanya apa yang paling mengecewakan mereka selama proses perekrutan, dua hal muncul sebagai alasan utama yakni tidak menerima informasi lanjutan dari perekrut atau manajer (44%) dan hampir sepertiga (32%) menunjuk pada orang yang tidak sopan saat wawancara.

“Tidak ada alasan sama sekali bagi perekrut dan manajer untuk tidak menanggapi para kandidat, bahkan jika komunikasi tersebut berbentuk elektronik. Teknologi baru dan peralatan akan mempermudah tugas perekrutan tradisional, memberikan lebih banyak waktu bagi perekrut untuk melayani kandidat yang sesuai dan memberikan nasihat strategis kepada klien mereka,” lanjut Eastman.

Komunikasi dari mulut ke mulut juga merupakan faktor kunci untuk kemungkinan perekrutan. Survey menunjukkan hampir setiap responden sekitar 93% mengaku melakukan riset online terlebih dahulu untuk mengumpulkan ulasan tentang bekerja di suatu perusahaan.

Taktik utama untuk menjaring kandidat adalah dengan mengadopsi strategi branding perekrut, yang dapat dihidupkan kembali dengan menggunakan platform digital perusahaan. Sekitar 33% berpendapat elemen yang paling penting bagi mereka di dalam situs web adalah melihat langsung melalui video atau mengetahui studi kasus dari berbagai karyawan mengenai budaya perusahaan dan bagaimana rasanya bekerja di sana.

“Kebutuhan untuk menampilkan diri sebagai perekrut menjadi lebih penting lagi, dan dampaknya terhadap bagaimana perekrut berkomunikasi dan menjual cerita mereka kepada kandidat merupakan hal yang tidak bisa dianggap remeh,” ujar Neil Griffiths, Vice President, Global Brand, Marketing & Communication, Futurestep.

Menurutnya, perekrut dan manajer penguji seharusnya melihat budaya perusahaan dan memastikan bahwa strategi go-to-market sejalan dengan merek. Suatu merek yang dapat mengkomunikasikan tujuan dan budayanya, peran setiap individu di dalam sehingga pada akhirnya akan tampil sebagai rekruter yang jauh lebih menarik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper