Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhub Tawarkan Pengembangan Bandara Lombok ke Saudi

Budi Karya mengungkapkan nilai proyek pengembangan Bandara Lombok mencapai kisaran Rp5 triliun hingga Rp10 triliun. Proyek-proyek yang sudah berjalan diharapkan bisa membuat investor lebih tertarik membenamkan modalnya.
Bandara Lombok/lombok-airport.co.id
Bandara Lombok/lombok-airport.co.id

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perhubungan menyatakan investor asal Arab Saudi tertarik untuk membenamkan modal dalam pengembangan Bandara Internasional Lombok. Peningkatan kapasitas bandara diharapkan bisa berdampak langsung terhadap arus kunjungan wisatawan ke Lombok.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan pengembangan Bandara Internasional Lombok bisa dilakukan dengan skema kerja sama konsesi dalam waktu tertentu atau limited concession scheme (LCS). Menurutnya, Bandara Lombok menjadi salah satu proyek yang ditawarkan karena proyek tersebut sudah beroperasi.

"[Bandara Lombok] Itu kan tinggal diperpanjang, kalau membangun baru itu butuh waktu. Kalau di proyek yang sudah ada, begitu [investor] masuk kan sudah beroperasi," jelasnya selepas Saudi Arabia Investment Forum di Jakarta, Senin (15/1/2018).

Budi Karya mengungkapkan nilai proyek pengembangan Bandara Lombok mencapai kisaran Rp5 triliun hingga Rp10 triliun. Dengan proyek-proyek yang sudah berjalan diharapkan bisa membuat investor lebih tertarik membenamkan modalnya.

Guna menarik investasi, Kemenhub menyatakan siap melonggarkan sejumlah regulasi yang dinilai menghambat investasi. Budi Karya menekankan, relaksasi tersebut tetap mengacu pada tata kelola yang baik atau good corporate governance. "Sejauh tidak ada kontrakdiksi [peraturan], kami akan berikan [pelonggaran],"tuturnya.

Dalam catatan Bisnis.com, realisasi investasi Arab Saudi di Indonesi masih minim. Data Badan Koordinasi Penanaman Modal menunjukkan, dalam periode Januari-September 2017, realisasi investasi Arab Saudi hanya mencapai US$3 juta yang tersebar di 34 proyek. Realisasi tersebut meningkat 219% dibandingkan dengan periode Januari-September 2016.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper