Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menkeu Keluhkan Penyerapan Anggaran Pendidikan yang Tak Optimal

Bisnis.com, JAKARTA -- Pemerintah mengeluhkan penyerapan anggaran pendidikan yang kurang, sedangkan komitmen 20% dari belanja negara harus tetap dijaga.
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan paparan pada acara Bisnis Indonesia Economic Challenges 2018 di Jakarta, Senin (4/12). Acara tersebut mengambil tema Keseimbangan Baru Ekonomi Digital./JIBI-Dwi Prasetya
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan paparan pada acara Bisnis Indonesia Economic Challenges 2018 di Jakarta, Senin (4/12). Acara tersebut mengambil tema Keseimbangan Baru Ekonomi Digital./JIBI-Dwi Prasetya

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Keuangan mengeluhkan penyerapan anggaran pendidikan yang kurang, sedangkan komitmen 20% dari belanja negara harus tetap dijaga.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan pihaknya akan menjaga penyerapan dana pendidikan dan menjaga efektifitas belanjanya.

"Oleh karena itu kita nanti akan membuat mekanisme untuk menjaga 20% terpenuhi tetapi tidak asal habis," katanya di Acara Joint Announcement & Awarding Ceremony DIPI di Jakarta, Kamis (11/1/2018).

Menurutnya, jika tujuannya hanya untuk menghabiskan dana, belanja tersebut akan sia-sia dan tidak memberi dampak positif terhadap pendidikan.

Berdasarkan data kementrian keuangan, anggaran dana pendidikan 2018 adalah Rp444,1 triliun, dan alokasi tersebut lebih besar dari tahun sebelumnya yang hanya Rp419,8 triliun.

Pemerintah mempunyai komitmen untuk menjaga alokasi dana pendidikan 20% dari total anggaran belanja negara.

Disamping itu, Sri Mulyani mengatakan saat ini pihaknya sedang merintis pembetukan sovereign wealth fund untuk pendanaan edukasi dan pelitian.

Anggrannya tersebut nantinya diharapkan mencapai Rp100 triliun, dan diharapkan juga lembaga pengelolanya dapat ditetapkan tahun ini. 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : M. Richard
Editor : Achmad Aris
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper