Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tokyu Land Luncurkan Proyek Baru Mega Kuningan

Tokyu Land Luncurkan Proyek Baru Mega Kuningan
Ilustrasi pembangunan apartemen/Antara-Audy Alwi
Ilustrasi pembangunan apartemen/Antara-Audy Alwi

Bisnis.com, JAKARTA—PT Tokyu Land Indonesia mengumumkan pengembangan proyek baru dengan fasilitas kompleks berskala besar yang terdiri dari kondominium, apartemen sewa, dan fasilitas-fasilitas komersial lainnya di wilayah Mega Kuningan, jantung Kota Jakarta (CBD), Indonesia.

Presiden Direktur Tokyu Land Indonesia Keiji Saito mengatakan proyek bernama Mega Kuningan ini merupakan proyek pengembangan urban ketiga yang dipimpin oleh Tokyu Land, setelah BRANZ Simatupang dan BRANZ BSD, yang saat ini pengembangannya juga masih berlangsung. Proyek ini berdiri di atas lahan 11.253 meter persegi.

“Proyek ini menjadi proyek pengembangan fasilitas kompleks berskala besar dan usaha manajemen sewa-menyewa pertama bagi Grup Tokyu Land,”katanya Rabu (10/1).

Keiji Saito menambahkan lesunya penjualan proyek properti di Indonesia menjadi tantangan tersendiri namun dia meyakini bahwa masih banyak kalangan yang mencari produk berkualitas.

“Dengan mengadopsi hunian pintar ala Jepang, hal ini membutuhkan kepercayaan konsumen dan tentunya kami terbuka terhadap tingkat pembangunan fisik yang terus bisa dipantau oleh publik,” katanya.

Sebelumnya anak usaha Tokyu Land Corporation yang bekerja sama dengan Mitsubishi Corporation itu telah memulai proyek apartemen premium di bawah bendera BRANZ.

Tak hanya perkara teknologi,dengan bendera BRANZ perusahaan juga akan memperhatikan pemeliharaan aset gedung secara jangka panjang. Keiji mengungkapkan setelah serah terima unit dilakukan pihaknya tetap berperan sebagai pengelola gedung supaya dapat menangani dan memantau secara langsung perbaikan yang terjadi.

Semenjak dikembangkan pada 2015, Tokyuland Indonesia telah menjual 500 unit dari dua menara Branz BSD yang telah dipasarkan. Perusahaan menargetkan masih mampu meraup Rp500 miliar dari target penjualan sebanyak 250 unit hingga akhir tahun lalu.

Saat ini karakteristik pembeli hunian pintar sebesar 60% memang merupakan investor domestik ataupun beberapa perusahaan Jepang yang membeli untuk dihuni bagi para pekerjanya sedangkan sisanya memilih untuk langsung dihuni sendiri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper