Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Menhub Usulkan Ratu Prabu Bangun LRT ke Bandara

Kementerian Perhubungan menyarankan pembangunan jalur ligh rail transit (LRT) yang diusulkan oleh PT Ratu Prabu Energi Tbk. melengkapi trase LRT yang sudah atau sedang dibangun oleh investor lain. Salah satu trase yang disarankan yakni trase menuju Bandara Soekarno Hatta, Banten.

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan menyarankan pembangunan jalur ligh rail transit (LRT) yang diusulkan oleh PT Ratu Prabu Energi Tbk. melengkapi trase LRT yang sudah atau sedang dibangun oleh investor lain. Salah satu trase yang disarankan yakni trase menuju Bandara Soekarno Hatta, Banten.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, konektivitas menuju bandara dari wilayah penyangga memiliki prospek yang menjanjikan. Pasalnya, karakter demografi di wilayah penyangga seperti Tangerang Selatan memiliki daya beli tinggi.

"Saya sarankan, [trase] yang paling dibutuhkan dan daya beli masyarakatna relatif tinggi, yakni ke bandara," ujarnya di Kementerian Perhubungan, Jumat (5/1/2018).

Dia menggambarkan, trase LRT menuju bandara bisa dibangun dari wilayah Tangerang Selatan maupun Jakarta Utara. Di Kelapa Gading misalnya, saat ini tengah dibangun trase Kelapa Gading-Rawamangun oleh PT Jakarta Propertindo. Menurut Budi Karya, investor bisa melanjutkan trase LRT dari Kelapa Gading ke Bandara Soekarno Hatta.

Secara prinsip, Budi Karya mengapresiasi niat Ratu Prabu membenamkan modal di proyek LRT. Partisipasi investor swastas menurut Budi Karya sangat penting bagi pelaksanaan proyek infrastruktur yang membutuhkan investasi besar.

Dia mengaku, Ratu Prabu sudah menyampaikan ihwal ketertarikan di proyek LRT sejak 2017. Pada Kamis (4/1/2018), manajemen Ratu Prabu juga telah bertemu Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno. Sandiaga menuturkan, Ratu Prabu berniat membangun LRT sejauh 220 km dengan investasi hingga Rp320 triliun. Menurut Sandiaga, pendanaan untuk proyek tersebut bakal melibatkan investor dari Jepang, Korea, dan China.

Di sisi lain, Budi Karya mengingatkan, pembangunan proyek LRT perlu digarap secara tersruktur, tahap demi tahap. Proyek LRT pun diusahakan dibangun sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Menurut Budi Karya, rencana investasi Rp320 triliun yang dirancang Ratu Prabu setara dua kali lipat dari investasi dua fase pembangunan LRT Jabodetabek.

"Kami tidak mau bombastis, lebih baik realistis," tukasnya.

Untuk diketahui, Ratu Prabu bukanlah perusahaan yang bergerak di infrastruktur, terutama yang menyangkut perhubungan. Ratu Prabu yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham ARTI bergerak di bidang energi dan memiliki anak usaha di bidang properti.

Berdasarkan laporan keuangan Ratu Prabu, per September 2017 total aset Ratu Prabu mencapai Rp2,53 triliun dengan pendapatan Rp162,94 miliar. Sebanyak 39,5% pendapatan Ratu Prabu berasal dari sewa ruang kantor. Sementara itu, sumber pendapatan lain berasal dari konsultasi perminyakan dan sewa rig & peralatan minyak masing-masing 25% dan 33%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper