Bisnis.com, JAKARTA – Kementerian Koperasi dan UKM mengungkapkan program promosi di luar negeri untuk Usaha Kecil dan Menengah telah menghasilkan transaksi ritel dan order on site serta pasca promosi mencapai Rp61,77 miliar.
I Wayan Dipta, Deputi Bidang Produksi dan Pemasaran Kementerian Koperasi dan UKM mengatakan pencapaian Rp61,77 miliar tersebut didapatkan dengan total anggaran yang dikeluarkan Rp5,30 miliar.
“Lewat anggaran tersebut berhasil menghasilkan devisa sebanyak 12 kali,” ujarnya, di sela-sela acara Capaian Kinerja 2017 dan Rencana Kerja 2018 Kemenkop dan UKM, Jumat (5/1/2018).
Anggaran tersebut dikeluarkan untuk promosi di luar negeri termasuk anggaran pendukungnya seperti persiapan UKM menghadapi pasar ekspor melalui kegiatan bimbingan teknis kepada UKM dan kegiatan rapat bisnis.
Dia mengatakan Kementerian Koperasi dan UKM telah melakukan promosi produk di dalam dan di luar negeri. Hal ini dilakukan untuk meningkatkan akses pasar bagi produk Koperasi dan UMKM.
Pada 2017, telah dilakukan promosi terhadap 109 UKM atau mencapai 181,6% dari target sebanyak 60 UKM. Promosi di luar negeri dilakukan di Malaysia, Filipina, Inggris, Korea Selatan, Hong Kong, dan Jepang.
Baca Juga
I Wayan mengatakan antusiasme UKM untuk terlibat dalam program promosi ini sangat tinggi jika dilihat dari yang mendaftar. Namun, hanya beberapa saja yang dapat dipilih.
“Ini tergantung kesiapan bujet dan kesiapan UKM itu sendiri,” ujarnya.
Kemudian, tahun lalu juga ditargetkan 400 UKM yang dipromosikan di dalam negeri, dari target tersebut berhasil dipromosikan sebanyak 467 UKM atau mencapai 116,75%.
Promosi dalam negeri dilakukan di Provinsi DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bali, Sulawesi Selatan, Kalimantan Barat, Kepulauan Riau, Lampung dan Aceh.
Selain itu, untuk mendukung pemasaran produk UMKM, pada 2017, Kementerian Koperasi dan UKM memfasilitasi satu koperasi untuk berbadan hukum dan 10 UKM dalam mendukung program Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE).