Bisnis.com, JAKARTA– Jelang dioperasikan pada awal tahun 2018, PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) selaku anak usaha PT Jasa Marga (Persero) Tbk., melakukan penyelesaian proyek Jalan Tol Solo-Ngawi. Hingga minggu awal Januari 2018, progres pembangunan konstruksi proyek jalan tol sepanjang 90,25 kilometer ini telah mencapai 87%.
Direktur Utama PT SNJ David Wijayatno mengungkapkan, pihaknya melakukan upaya percepatan untuk mengejar target pembangunan jalan tol yang tergabung dalam Proyek Strategis Nasional (PSN) ini.
Langkah itu di antaranya, berkoordinasi dan mendorong PPK Lahan untuk mempercepat proses pembebasan lahan, berkoordinasi dengan PLN untuk mempercepat relokasi utilitas PLN, menambah jumlah alat berat dan tenaga untuk mempercepat pekerjaan oprit Overpass
“Kami berusaha secepat mungkin menyelesaikan konstruksi jalan tol Solo- Ngawi sesuai target Pemerintah. Karena targetnya awal 2018 ruas ini bisa beroperasi penuh melayani kebutuhan masyarakat,” ujarnya, Kamis (4/1/2018).
Pihaknya juga mengupayakan percepatan dalam sektor pembebasan lahan. Dalam periode yang sama, PT SNJ tercatat berhasil membebaskan 95,56% lahan proyek yang tergabung ke dalam megaproyek Jalan Tol Trans Jawa ini.
Lebih lanjut David menyatakan, jika telah dioperasikan, dukungan infrastruktur Jalan Tol Solo-Ngawi menjadi salah satu upaya dalam memecah masalah transportasi darat dan konektivitas baru yang dapat berdampak positif bagi ekonomi kawasan secara umum.
Baca Juga
Jalan Tol Solo-Ngawi ini dilengkapi lima Gerbang Tol (GT), yakni GT Kartasura (Ngasem), GT Solo (Klodran), GT Karanganyar (Kebakkramat), GT Sragen (Pungkruk), dan GT Ngawi (Kota Ngawi).
Untuk mempermudah masyarakat dalam mengakses jalan tol, PT SNJ mempersiapkan simpang susun di GT Bandara Adi Soemarmo Boyolali, GTl Purwodadi, dan GT Sragen Timur.