Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASOKAN LISTRIK BERTAMBAH, Pemprov Aceh Berharap Investor Semakin Kepincut Serambi Mekkah

Pemerintah Provinsi Aceh berharap agar pasokan listrik bisa mencukupi kebutuhan masyarakat di wilayah itu. Dengan pasokan listrik yang mencukupi, jumlah investor yang datang ke daerah Serambi Mekkah itu pun bakal semakin banyak.
Pekerja PT China National Offshore Oil Company (CNOOC) SES Ltd mengecek Gas Metering Station milik perusahaan tersebut yang berada di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Cilegon, Banten, Kamis (6/4)./Antara-Sigid Kurniawan
Pekerja PT China National Offshore Oil Company (CNOOC) SES Ltd mengecek Gas Metering Station milik perusahaan tersebut yang berada di Pembangkit Listrik Tenaga Gas Uap (PLTGU) Cilegon, Banten, Kamis (6/4)./Antara-Sigid Kurniawan

Bisnis.com, BANDA ACEH — Pemerintah Provinsi Aceh berharap agar pasokan listrik bisa mencukupi kebutuhan masyarakat di wilayah itu. Dengan pasokan listrik yang mencukupi, jumlah investor yang datang ke daerah Serambi Mekkah itu pun bakal semakin banyak.

Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan bahwa ketersedian pasokan listrik menjadi salah satu  faktor yang mendorong investor masuk ke wilayah tersebut.

"Kalau cadangan listrik di Aceh semakin besar, harapannya bisa mendorong investor yang masuk bisa lebih banyak," katanya.

Beban puncak listrik di Aceh saat ini sebesar 374 megawatt (MW), tetapi pasokan yang tersedia hanya 300 MW. Defisit listrik di Aceh dialirkan dari

Sumatra Utara sebesar 70 MW—90 MW.

Namun, jarak antara Sumatra Utara dan Aceh yang jauh membuat tegangan listrik menjadi turun dari seharusnya 150 kilovolt (kV) menjadi 141 kV.

Kepala Divisi Operasi Regional Sumatra PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Supriyadi mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendorong cadangan listrik di Aceh terus bertambah.

"Beberapa tahun ke depan, rencananya akan ada tambahan sekitar 2.000 MW. Jadi, akan ada cadangan yang cukup besar sehingga kalau ada investor mau masuk ke Aceh enggak usah pusing bikin pembangkit karena kami sudah siapkan," ujarnya.

Saat ini, rasio elektrifikasi di Aceh sudah mencapai 97% dan tinggal tersisa 12 desa yang belum teraliri listrik, sedangkan 6.000 desa sudah teraliri listrik.

PT Pembangkitan Jawa Bali, anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), menggelontorkan investasi Rp1,67 triliun untuk membangun pembangkit bergerak atau mobile power plant berbahan bakar gas dengan total kapasitas 150 megawatt di Banda Aceh, Aceh.

Bisnis.com, BANDA ACEH — Pemerintah Provinsi Aceh berharap agar pasokan listrik bisa mencukupi kebutuhan masyarakat di wilayah itu. Dengan pasokan listrik yang mencukupi, jumlah investor yang datang ke daerah Serambi Mekkah itu pun bakal semakin banyak.

Wakil Gubernur Aceh Nova Iriansyah mengatakan bahwa ketersedian pasokan listrik menjadi salah satu  faktor yang mendorong investor masuk ke wilayah tersebut.

"Kalau cadangan listrik di Aceh semakin besar, harapannya bisa mendorong investor yang masuk bisa lebih banyak," katanya.

Beban puncak listrik di Aceh saat ini sebesar 374 megawatt (MW), tetapi pasokan yang tersedia hanya 300 MW. Defisit listrik di Aceh dialirkan dari

Sumatra Utara sebesar 70 MW—90 MW.

Namun, jarak antara Sumatra Utara dan Aceh yang jauh membuat tegangan listrik menjadi turun dari seharusnya 150 kilovolt (kV) menjadi 141 kV.

Kepala Divisi Operasi Regional Sumatra PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) Supriyadi mengatakan bahwa pihaknya akan terus mendorong cadangan listrik di Aceh terus bertambah.

"Beberapa tahun ke depan, rencananya akan ada tambahan sekitar 2.000 MW. Jadi, akan ada cadangan yang cukup besar sehingga kalau ada investor mau masuk ke Aceh enggak usah pusing bikin pembangkit karena kami sudah siapkan," ujarnya.

Saat ini, rasio elektrifikasi di Aceh sudah mencapai 97% dan tinggal tersisa 12 desa yang belum teraliri listrik, sedangkan 6.000 desa sudah teraliri listrik.

PT Pembangkitan Jawa Bali, anak usaha PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), menggelontorkan investasi Rp1,67 triliun untuk membangun pembangkit bergerak atau mobile power plant berbahan bakar gas dengan total kapasitas 150 megawatt di Banda Aceh, Aceh.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Surya Rianto
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper