Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KEIN: Pengembangan Thorium Dorong Perindustrian Nasional

Komite Ekonomi Industri Nasional menyatakan pengembangan hilirisasi pertambangan mineral khususnya thorium di Indonesia diproyeksikan mendorong tumbuhnya industri strategis.
Ilustrasi/youtube-zeropointfuel
Ilustrasi/youtube-zeropointfuel

Bisnis.com, JAKARTA-- Komite Ekonomi Industri Nasional menyatakan pengembangan hilirisasi pertambangan mineral khususnya thorium di Indonesia diproyeksikan mendorong tumbuhnya industri strategis.

Zulnahar Usman, anggota Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) mengatakan, ketersediaan pasokan listrik menjadi faktor penting dalam proses industrialisasi di Indonesia. Tanpa pasokan listrik dalam jumlah besar dan harga terjangkau, akan sulit bagi industri untuk tumbuh dan berkembang secara berkelanjutan.

"Oleh karena itu, harus ada program quick win yang dilakukan pemerintah agar dapat secara tepat dan cepat membangkitkan ekonomi. Yakni, pengembangan industri pertambangan lewat produk hilirisasi mineral yang kemudin dilanjutkan dengan program yang bersifat padat investasi dan teknologi," kata Zulnahar, Selasa (2/1/2018).

Industri yang berbasis teknologi dan inovasi adalah kunci Indonesia menjadi negara maju dan besar, bukan negara atau bangsa pengekor. Sekarang ini industri yang masih dominan di tingkat global yaitu sektor industri elektronik. Sementara, industri ini sangat membutuhkan logam tanah jarang, yang merupakan salah satu produk turunan dari hasil hilirisasi mineral.

Zulnahar menjelaskan, pengembangan hilirisasi mineral tanah jarang begitu potensial untuk mendorong tumbuhnya ekonomi. Sebab, selain akan menarik masuknya investor di bidang elektronik, produk mineral tanah jarang juga bisa dikembangkan lagi untuk menghasilkan produk yang lebih berharga.

"Logam tanah jarang merupakan mineral ikutan dalam timah dan monazite. Pemisahan logam tanah jarang dari monazite akan menghasilkan thorium yang dapat dijadikan sumber bahan bakar dari pembangkit listrik tenaga thorium yang bersih tanpa emisi, memiliki densitas energi jauh lebih besar dibandingkan energi fosil," kata dia.

Zulnahar mengatakan, thorium tidak dapat disangkal akan menjadi energi masa depan dan kita harus melakukan lompatan kuantum dengan bauran energi ini, sedangkan logam tanah jarang akan menjadi komoditas yang akan lebih strategis dari minyak.

Kedua produk hasil pemurnian mineral sangat berpotensi untuk dapat dijadikan prioritas industri nasional menuju industri nasional berbasis inovasi dan teknologi.

Indonesia juga bisa mencontoh Korea Selatan yang sukses menjalankan industrialisasi. Hanya dalam 30 tahun, Ekonomi Negara Gingseng tersebut berhasil meroket tinggi.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Saeno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper