Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Angkasa Pura II & Pemda Banyuwangi Diminta Berkongsi Kelola Bandara Blimbingsari

Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memberikan hak pengelolaan Bandar Udara Blimbingsari, Banyuwangi dari Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Ditjen Perhubungan Udara kepada PT Angkasa Pura II (Persero).
Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Bandara Blimbingsari Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (14/6)./Antara-Budi Candra Setya
Pekerja menyelesaikan pembangunan proyek Bandara Blimbingsari Banyuwangi, Jawa Timur, Rabu (14/6)./Antara-Budi Candra Setya

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Udara memberikan hak pengelolaan Bandar Udara Blimbingsari, Banyuwangi dari Unit Penyelenggara Bandar Udara (UPBU) Ditjen Perhubungan Udara kepada PT Angkasa Pura II (Persero).

Dirjen Perhubungan Udara Agus Santoso mengatakan pemberian hak pengelolaan ini bertujuan untuk meningkatkan pelayanan pada konsumen penerbangan di bandar udara baik dari sisi darat dan sisi udara.

Dia menggarisbawahi bahwa upaya ini hendam mengantisipasi tingkat pertumbuhan penumpang dan kargo, serta peningkatan pelayanan bagi pengguna jasa di bandar udara.

"Saya berharap pemberian hak operasi kepada PT. Angkasa Pura II dapat menjadi titik tolak peningkatan kualitas pelayanan jasa kebandarudaraan kepada penumpang dalam rangka menunjang pertumbuhan ekonomi dan pariwisata dan mempercepat distribusi barang," kata Agus melalui siaran pers, Jumat (22/12).

Selain itu kerjasama ini bisa mengurangi beban APBN, sementara dana APBN yang biasa diperuntukkan bagi pemeliharaan dan pengembangan Bandara Banyuwangi bisa direalokasikan untuk Bandara bandara baru di wilayah terpencil untuk memperlancara konektifitas antar.pulau diseluruh Indonesia.

"Sehingga kemakmuran dapat tercapai secara menyeluruh bagi masyarakat Kabupaten Banyuwangi dan masyarakat Indonesia secara luas, dan sekali lagi kami tekankan untuk memelihara keselamatan penerbangan yang sudah dicapai sampai saat ini," ujar Agus.

Adapun penandatanganan pemberian hak pengelolaan tersebut diberikan kepada Direktur Utama PT Angkasa Pura II Muhammad Awaluddin dan Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas hari ini, Jumat 22 Desember 2017.

Agus berpesan kepada Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas agar Pemda Banyuwangi bekerjasama mewujudkan Bandara yang lebih besar dan tetap ikut mempertahankan keselamatan penerbangan. Dia pun mengevaluasi, bahwa selama dikelola oleh UPBU Ditjen Perhubungan Udara terbukti bagus dan perlu dilanjutkan.

Sementara kepada PT. Angkasa Pura II selaku pengelola bandara, Agus berpesan harus dapat membina dan mensejahterakan petugas-petugasnya, guna menjaga dan memelihara semangat kedisiplinan mereka dalam memberikan rasa aman dan nyaman bagi pengguna jasa penerbangan di Bandar Udara Blimbingsari.

"Kepada PT. Angkasa Pura II, saya menghimbau agar terus menjaga dan meningkatkan kualitas pelayanannya kepada pengguna jasa dan dapat senantiasa memelihara fasilitas yang ada agar dapat dimanfaatkan secara maksimal dan berdaya guna.

Selain itu Agus juga mengingatkan agar AP II selalu meningkatkan koordinasi dengan Pemerintah Daerah setempat maupun pihak-pihak terkait yang berwenang di bidang penerbangan dalam rangka kelancaran operasional Bandar Udara Blimbingsari, Banyuwangi.

Sebagai informasi, proses pembangunan dan pengembangan serta operasional Bandar Udara Blimbingsari telah dipersiapkan sejak tahun 2005 secara bertahap oleh Pemerintah Daerah Banyuwangi dan Ditjen Perhubungan Udara.

Pembangunan mulai 2005 dengan runway berukuran 900 meter X 2 meter. Selanjutnya psda 2006, dibangun terminal berukuran 120 meter persegi. Tahun 2007 dan 2008, berturut-turut runway diperpanjang dan diperlebar menjadi 1400 meter X 30 meter.

Pada 2010, dilakukan operasional penerbangan komersil perdana oleh maskapai Sky Aviation dengan pesawat tipe Grand Caravan dan diteruskan maskapai komersil lainnya seperti Merpati dan Wings Air. Pada 2012, runway diperpanjang lagi menjadi 1800 meter X 30 meter. Tahun 2014, Garuda Indonesia melakukan operasional perdananya di Bandar Udara ini.

Tahun 2015, dilakukan perpanjangan runway menjadi 2.250 meter x 30 meter dan dibangun terminal penumpang berkonsep green building yang pertama di Indonesia seluas 240 meter persegi yang mampu menampung sekitar 280 ribu penumpang per tahun. Hal ini untuk menampung pertumbuhan penumpang di Banyuwangi yang pada kurun 2010- 2016 telah melayani sekitar 264.689 penumpang.

Sampai saat ini telah beroperasi 3 maskapai penerbangan nasional di Bandara ini. Pertama, Garuda Indonesia melayani rute Banyuwangi-Surabaya PP dengan frekuensi 2 kali sehari menggunakan pesawat tipe ATR 72-600. Kedua, maskapai Wings Air melayani rute Banyuwangi-Surabaya PP dengan frekuensi 1 kali sehari menggunakan pesawat tipe ATR 72-600. Ketiga, maskapai NAM Air melayani rute Banyuwangi-Jakarta melalui Bandara Soekarno-Hatta PP dengan frekuensi 2 kali sehari menggunakan pesawat tipe Boeing 737-500.

Bandar Udara Blimbingsari saat ini telah memiliki fasilitas yang lengkap, yaitu empat jalur taxiway dan tiga apron pada sisi udara. Untuk sisi darat Bandara Blimbingsari memiliki terminal penumpang, terminal barang atau kargo serta fasilitas pokok dan penunjang lainnya, seperti fasilitas komunikasi dan navigasi serta keselamatan dan keamanan penerbangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper