Bisnis.com, BANYUWANGI -- Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur berencana menjadikan Bandara Blimbingsari menjadi bandara bertaraf internasional.
Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan saat ini jumlah wisatawan di Banyuwangj meningkat drastis dalam tiga tahun terakhir. Dari wisatawan domestik yang awalnya hanya 7000 orang per tahun, kini menyentuh angka 4,3 juta pada 2016 lalu.
"Ingin menggali potensi Bandara Blimbingsari untuk menggerakkan potensi pariwisata," kata Azwar Anas di Pendopo Banyuwangi, Jumat (8/9/2017).
Dia mengatakan bahwa pariwisata menjadi kunci peningkatan pendapatan daerah dan masyarakat Banyuwangi. Oleh sebab itu, dia menggencarkan pembangunan infrastruktur terintegrasi.
"Bandara harus ada infrastruktur yang memadai, kalau tidak ada aktivitas itu Banyuwangi bisa mati. Antara aktivitas pariwisata, masyarakat, dan bandara, harus saling mendukung," jelasnya.
Dia menceritakan bahwa pembangunan terminal Bandara Blimbingsari menggunakan dana APBD agar mempercepat proses. Dia khawatir, jika menggunakan APBN akan membebani negara, belum lagi jika anggaran dipotong oleh DPR.
Baca Juga
"Ini sudah lama pembahasannya, AP II mengelola bandara, kenapa gak AP I. Kami gayung bersambut karena butuh investasi yang lebih baik. Semoga 2019 jadi Bandara Internasional. Bulan depan mulai kami urus di Bea dan Cukai," katanya.
Adapun perubahan status Bandara Blimbingsari ini menyusul rencana pemerintah pusat menjadikan Banyuwangi sebagai destinasi ketujuh dari enam destinasi wisata prioritas di Indonesia.
Menteri Pariwisata Arief Yahya mengatakan Bupati Abdullah Azwar Anas memang memiliki komitmen yang kuat dalam memperbaiki pariwisata di Banyuwangi.
Hal ini juga mendorong pemerintah pusat dalam penyelenggaraan Annual Meeting IMF-WB Oktober 2018 mendatang memasukkan Banyuwangi sebagai destinasi ketujuh.
"Banyuwangi akan menjadi destinasi ketujuh yang akan dipamerkan setelah enam destinasi karena yang dibutuhkan adalah pembenahan infrastrukturnya," kata Arief.
Adapun enam destinasi eksisting saat ini adalah Bali, Lombok, Labuan Bajo, Borobudur, Danau Toba, dan Toraja.
Menurutnya, Banyuwangi akan memback-up Bali sebagai banara internasional utama selama penyelenggaraan Annual Meeting IMF-WB.
Dia mengatakan Bandara Blimbingsari harus ditingkatkan kapasitasnya oleh Kementerian Perhubungan sebelum dipindahkan ke tangan PT Angkasa Pura II (Persero).
Salah satu yang dilakukan adalah perpanjangam runway 2250 meter menjadi 2500 meter, serta penambahan lebar dari 30 meter menjadi 45 meter.
Saat ini ada dua kabupaten yang ingin meningkatkan kapasitas bandara, yakni Kabupaten Banyuwangi dan Kabupaten Jember.
Namun dia menegaskan ada dua perbedaan kebutuhan, di Banyuwangi untuk menampung wisatawan, sementara pengembangan infrastruktur di Jember untuk embarkasi haji.