Bisnis.com, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. mulai melelang dua kargo gas alam cair (liquefied natural gas/LNG) yang berasal dari Blok Sanga-Sanga.
Direktur Niaga PGN Danny Praditya mengatakan lelang teruka telah dilakukan unguk melego 2 kargo LNG dari Sanga-Sanga. Adapun, dia menyebut sudah terdapat sekira lima perusahaan yang mengikuti lelang.
Seperti diketahui, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) telah menetapkan surat keputusan penugasan penjualan LNG bagian negara kepada PGN pada 4 Desember 2017.
Keputusan tersebut dibuat untuk merespons surat permohonan penunjukkan sebagai penjual bagian negara atas penjualan LNG yang dikirimkan PGN pada 30 Oktober. Melalui Surat Keputusan Nomor: KEP-0103/SKKMA0000/2017/S2 PGN akan menjual kargo yang belum terserap untuk periode 2018.
"Dari lelang terbuka dan transparan ini, peminatnya cukup banyak, lebih dari lima perusahaan," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (18/12/2017).
Melalui lelang tersebut, dia berharap bisa mendapatkan harga terbaik sehingga bisa memberikan keuntungan bagi negara. Periode penjualan LNG dilakukan hingga kontrak kerja sama Blok Sanga-Sanga berakhir yakni 7 Agustus 2018.
Terkait penerimaan negara sektor migas, hingga akhir November 2017 telah menyentuh Rp120 triliun atau lebih tinggi dari target yang ditetapkan pada anggaran pendapatan dan belanja negara setelah perubahan (APBNP) 2017 yakni Rp180 triliun.
Untuk target penerimaan negara tahun depan, totalnya ditarget Rp124,59 triliun dengan Rp38,13 triliun berasal jadi pajak penghasilan (PPh) dan Rp86,43 triliun berasal dari penerimaan negara bukan pajak (PNBP). Angka yang disepakati lebih besar dari yang diusulkan yakni totalnya ditarget Rp118,95 triliun dengan PPh sebesar Rp35,92 triliun dan PNBP sebesar Rp83,02 triliun.
"Kami akan berusaha [agar] harga 2 kargo LNG ini memberikan keuntungan yang sebesar-besarnya bagi negara," katanya.