Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan bersama Wakil Menteri ESDM Acrandra Tahar menerima kunjungan Menteri Air, Irigasi dan Ketenagalistrikan Etiopia, Seleshi Bekele, di kantor Kementerian ESDM, Jakarta, Senin (4/12).
Tujuan kunjungan delegasi Etiopia ini adalah untuk mempelajari program pembangunan Indonesia di sektor ketenagalistrikan dan energi baru terbarukan khususnya panas bumi dan hidro.
Seleshi Bekele memberikan gambaran kondisi energi di Etopia, termasuk pengembangan EBT. Etiopia, dengan penduduk sekitar 100 juta orang, memiliki tingkat rasio elektrifikasi sebesar 30%, dengan tingkat akses on-grid sekitar 20% dan tingkat akses off-grid sekitar 10%.
"Pemerintah Etiopia saat ini tengah melakukan restrukturisasi sektor kelistrikan dengan berfokus untuk meningkatkan rasio elektrifikasi. Sesuai dengan Program Elektrifikasi, Etiopia memiliki visi untuk meningkatkan rasio elektrifikasi 100% pada tahun 2025," katanya, Senin (4/11).
Sebagai informasi, Etiopia memiliki potensi energi yang kuat di kawasan Sub-Saharan African yang bersumber dari energi baru terbarukan, khususnya hydro power, energi surya, angin, dan panas bumi.
Potensi energi terbarukan di Etiopia mencapai 60.000 MW. Ethiopia merupakan salah satu dari sedikit negara di kawasan Sub-Saharan African, yang semua pembangkitan listriknya dihasilkan (sekitar 4.300 MW) dari sumber daya energi baru terbarukan, sebagian besar berasal dari hydro power.
Mendengar hal ini, Menteri Jonan pun menawarkan adanya kemungkinan penugasan tenaga ahli Indonesia untuk ikut melihat secara langsung kondisi listrik di Ethopia, termasuk potensi pengembangannya, khususnya untuk pembangkit energi terbarukan.
Selain itu, Menteri ESDM juga menawarkan bantuan teknis terkait penyusunan kontrak jual beli listrik dengan pihak swasta.