Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kejar Target Wisman 2018, Lokasi Wisata Unggulan RI Harus Diperluas

Menteri Pariwisata Arief Yahya menekankan Indonesia tidak boleh bergantung hanya kepada tiga lokasi wisata unggulan untuk mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara pada 2018.
Wisatawan mengamati letusan Gunung Agung dari Pura Lempuyang, Karangasem, Bali. Bali merupakan tujuan wisata terkuat di Indonesia dan pemerintah tengah berupaya membangun lebih banyak destinasi wisata./Reuters-Johannes P. Christo
Wisatawan mengamati letusan Gunung Agung dari Pura Lempuyang, Karangasem, Bali. Bali merupakan tujuan wisata terkuat di Indonesia dan pemerintah tengah berupaya membangun lebih banyak destinasi wisata./Reuters-Johannes P. Christo

Bisnis.com,SABANG - Menteri Pariwisata Arief Yahya menekankan Indonesia tidak boleh bergantung hanya kepada tiga lokasi wisata unggulan untuk mencapai target kunjungan wisatawan mancanegara pada 2018.

“Ya jadi kita memang seharusnya di seluruh bisnis apa pun harus lebih banyak produk. Tidak boleh menaruh telur di satu kantung,” ujar Menpar saat ditemui usai membuka Wonderful Sabang and Marine Expo 2017, di Sabang, Aceh, pada Jumat (1/12/2017).

Menpar menjelaskan saat ini Indonesia masih bergantung kepada kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) di tiga lokasi yakni Bali, Jakarta, dan Kepulauan Riau. Akibatnya, apabila salah satu daerah terganggu, akan berdampak terhadap turunnya kunjungan turis asing ke dalam negeri.

“Nah, kalau sekarang top 3 kuat sekali, Bali [kontribusi kunjungan wisman] bisa mencapai 40%, jadi kalau apa-apa goncangan bisa 40% juga,” jelasnya.

Pengaruh terhadap ketiga lokasi tersebut, sambungnya, bisa langsung menurunkan kunjungan turis asing ke Tanah Air hingga ratusan ribu orang. Oleh karena itu, memang seharusnya Indonesia memiliki destinasi wisata unggulan yang lebih banyak.

Seperti diketahui, pemerintah pesimis target kunjungan wisman pada 2017 sebanyak 15 juta orang tidak tercapai setelah erupsi yang melanda Gunung Agung, Bali. Menpar menyatakan hingga akhir tahun kunjungan turis asing ke Indonesia hanya mencapai 14 juta.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah kunjungan wisman mencapai 10,46 juta sepanjang Januari-September 2017. Angka tersebut terealisasi 70% dari target pemerintah pada tahun ini sebanyak 15 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper