Bisnis.com, JAKARTA - Kontribusi pajak sektor jasa kurir dan pergudangan tumbuh mencapai dua digit.
Data Kementerian Keuangan menunjukkan realisasi kontribusi pajak dari industri jasa kurir sampai dengan Oktober 2017 mencapai Rp224,97 miliar atau tumbuh 35,58%.
Adapun untuk pergudangan telah mencapai Rp522,27 miliar atau tumbuh sebesar 16,85%.
Zaroni, konsultan senior Supply Chain Indonesia (SCI) mengatakan, meningkatnya penggunaan platform perdagangan elektronik dalam perdagangan ritel membuat kebutuhan layanan logistik pun meningkat, utamanya layanan penjemputan (pick up), pergudangan (fulfillment), dan pengantaran (delivery).
Peningkatan kebutuhan layanan logistik dagang-el ini membuat omzet dan pendapatan perusahaan penyediaan jasa pergudangan dan jasa pengiriman naik secara signifikan. "Peningkatan pendapatan ini berdampak pada peningkatan pajak, yang dikontribusikan dari sektor ini," katanya kepada Bisnis, Rabu (29/11/2017).
Menurutnya, perdagangan ritel melalui dagang-el memerlukan keandalan dan kecepatan dalam proses order dari pelanggan, picking barang di gudang sesuai order, penyiapan pengepakan, dan pengiriman.
Sebelumnya, Corporate Secretary PT Bhanda Ghana Reksa Fuad Adi Siswoyo mengatakan, pergudangan merupakan lini bisnis yang paling tinggi pertumbuhannya dibanding bisnis logistik lainnya. Bisnis pergudangan BGR tumbuh 9,57% secara year on year sepanjang semester I/2017.
"Kami optimistis jasa pergudangan akan terus menunjukkan tren yang positif hingga akhir tahun nanti," katanya.
Secara umum, Fuad menilai prospek bisnis logistik masih memiliki tren pertumbuhan yang positif. Hal ini dipengaruhi berbagai faktor, salah satunya adanya perbaikan infrastruktur yang terus dilakukan oleh pemerintah.