Bisnis.com, JAKARTA - - PT Metropolitan Land,Tbk menunda pembangunan proyek ritel untuk menyesuaikan dengan permintaan pasar terkini setelah melemahnya kinerja ruang ritel secara umum.
Direktur Keuangan PT Metropolitan Land,Tbk Olivia Surodjo mengatakan akan menunda pembangunan Metropolitan Mall Cibitung yang rencananya dimulai akhir tahun ini. Olivia menuturkan hal itu menyebabkan belanja modal tahun ini mengalami pergeseran ke proyek yang lebih produktif.
Rencana pengembangan proyek Vila dan Hotel di Bali yang tidak masuk rencana akhir tahun ini justru lebih dulu diluncurkan setelah menunda pembangunan ritel.
“Daripada kami bangun mal, saat jadi 2 tahun lagi, ternyata arahnya sudah beda. Lebih baik kami tunda, kami sesuaikan dengan apa yang dicari market. Pada waktu kami merencanakan ini dua tahun lalu kan beda. Beberapa tahun terakhir perkembangan pasar cepat sekali berubah,”katanya kepada Bisnis dikutip Senin (20/11).
Emiten berkode saham MLTA itu masih melakukan studi untuk dapat menangkap kemauan pasar kini. Pasalnya industri ritel pun tengah turun dengan tutupnya sejumlah ritel.
Selain itu Olivia mengungkapkan sedang mengkaji untuk mengubah konsep mal menjadi area komersial stand alone, ataupun lifestyle center.
Baca Juga
Dia mencontohkan konsep stand alone komersial saat ini seperti rencana merek makanan cepat saji. Mc Donald’s ataupun AW yang gencar mencari lahan 500.000 meter persegi – 2.000 meter persegi untuk beroperasional 24 jam yang tidak mungkin dilakukan di pusat perbelanjaan. Ataupun juga konsep edutaiment yang bisa dikembangkan di pusat perbelanjaan.
“Pergeseran yang ini perlu kami pelajari, Orang ke mla sekarang tidakmelulu belanja kan,”imbuhnya
Metropolitan Mall Cibitung mulanya direncanakan di dalam area pengembangan multifungsi Metland Millenial City seluas 70 hektar. Proyek ini terintegrasi dengan Stasiun Cibitung.