Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Usul Konsumen Listrik Tak Tanggung Biaya Migrasi Golongan

Pemerintah mengusulkan agar tak ada tambahan biaya untuk perpindahan konsumen golongan rendah dari 900 volt ampere (VA) ke 4.400 VA.
Wakil Menteri ESDM  Arcandra Tahar memberikan sambutan saat pemaparan proyek Micro Hydro, di Jakarta, Kamis (5/10)./JIBI-Abdullah Azzam
Wakil Menteri ESDM Arcandra Tahar memberikan sambutan saat pemaparan proyek Micro Hydro, di Jakarta, Kamis (5/10)./JIBI-Abdullah Azzam

Bisnis.com, JAKARTA--Pemerintah mengusulkan agar tak ada tambahan biaya untuk perpindahan konsumen golongan rendah dari 900 volt ampere (VA) ke 4.400 VA.

Wakil Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arcandra Tahar mengatakan pihaknya memang akan menghapus kategori pelanggan 900 VA hingga 3.500 VA.

Kendati kategorinya berubah dengan rentang yang lebih besar yakni 450 VA dan 4.400 VA nantinya, dia menyebut, tarif listriknya tak akan mengalami perubahan.

Sebagai gambaran, untuk golongan R-1 dengan kapasitas 900 VA-RTM (rumah tangga mampu) saat ini dikenakan tarif Rp1.352 per kilo watt hour (kWh) dan golongan rumah tangga 1.300 VA dan 2.200 VA dipatok Rp1.467,28 per KWh.

Agar perubahan kategori pelanggan bisa diterima masyarakat, dia mengusulkan perubahan dari golongan dengan daya lebih rendah tak menimbulkan biaya baru bagi konsumen.Pasalnya, dalam hal distribusi, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) harus mengeluarkan investasi karena harus menaikkan daya konsumen rumah tangga dengan daya di bawah 4.400 VA.

"Ini bisa enggak nambah daya itu enggak dikenakan biaya," ujarnya di Jakarta, Jumat (10/11/2017).

Menurutnya, upaya penyeragaman tarif dengan menghapus empat golongan pelanggan dilakukan untuk meningkatkan konsumsi listrik per kapita. Dia pun menampik bahwa upaya penghapusan golongan pelanggan untuk meningkatkan penjualan listrik.

ia menyebut konsumsi listrik per kapita masih tergolong rendah. Sementara itu, untuk bisa sejajar dengan negara maju, Indonesia perlu meningkatkan konsumsi listrik per kapita. Sebagai gambaran, Arcandra mencontohkan, konsumsi listrik per kapita Amerika Serikat yang menyentuh 4.000 kWh.

"Jadi kita mau mengarah ke negara maju, negara maju itu konsumsi listrik per kapita itu 4.000 kWh," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Saeno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper