Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif Container Handling di Tanjung Perak Kini Jauh Lebih Murah dari Singapura

PT Pelabuhan Indonesia III (Persero) atau Pelindo III memasang tarif jasa kapal dan penanganan kontainer yang kompetitif guna menjangkau pasar yang lebih luas. Perseroan mengklaim tarif yang dipatok di Pelabuhan Tanjung Perak lebih murah 57% dibandingkan dengan pelabuhan di Singapura.
Kapal kargo melego jangkar di Selat Madura, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (16/9)./ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Kapal kargo melego jangkar di Selat Madura, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (16/9)./ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pelabuhan Indonesia III (Pelindo III) memasang tarif jasa kapal dan penanganan kontainer yang kompetitif guna menjangkau pasar yang lebih luas. Perseroan mengklaim tarif yang dipatok di Pelabuhan Tanjung Perak lebih murah 57% dibandingkan dengan pelabuhan di Singapura.

Ari Askhara, Direktur Utama Pelindo III mengatakan tarif biaya jasa kapal dan biaya penanganan petikemas atau biasa disebut Container Handling Charge (CHC) Pelabuhan Tanjung Perak dipatok Rp2,61 juta sedangkan di Pelabuhan Singapura bisa dikenakan Rp3,64 juta. Angka tersebut muncul dengan asumsi kapal petikemas dengan muatan 1.930 boks dan kinerja box ship per hours 50 boks per jam.

“Dengan selisih tarif tersebut diharapkan akan menjadi keuntungan tersendiri bagi Pelabuhan Tanjung Perak untuk memperoleh pangsa pasar yang lebih luas dalam penanganan jasa kepelabuhanan,” ujar Ari dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Selasa (7/11/2017).

Kendati sudah bisa menawarkan tarif yang kompetitif, Ari menekankan Pelabuhan Tanjung Perak tetap harus dibenahi agar bisa bersaing dengan pelabuhan besar lainnya. Dia menyebut, penataan alih muat (transhipment) dan waktu tunggu kapal menjadi dua hal yang mesti diperbaiki. Di samping itu dukungan dari regulator dan pemerintah juga diharapkan agar biaya operasional bisa turun secara keseluruhan.

Secara internal, Pelindo III mulai mengubah proses bisnis lewat teknologi informasi di mana proses pengadaan atau procurement dilakukan terpusat. Upaya ini diyakini bisa menurunkan biaya operasi hingga 30%.

“Jika semua aspek itu bisa diatasi dengan baik, maka tidak menutup kemungkinan peti kemas internasional akan transhipment di Pelabuhan Tanjung Perak, dan tentunya dengan dukungan alat dan SDM yang memadai,” imbuh Ari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Fajar Sidik

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper