Bisnis.com, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara (Persero)Tbk (PGN) kembali menerima BUMN Performance Excellence Award 2017. Penghargaan dari Kementerian BUMN ini mengantar PGN sebagai satu dari sebelas perusahaan BUMN yang masuk dalam kategori Emerging Industry Leader.
Penghargaan yang diserahkan pada acara puncak Penganugerahan Penilaian Kinerja BUMN berbasis Kriteria Penilaian Kinerja Unggul (KPKU) ini diterima oleh Direktur Umum dan SDM PGN Desima E. Siahaan di Kantor Pusat PT BNI (Persero) Tbk Lantai 25, di Jakarta, Senin (6/11).
Menurut Desima, membangun kinerja yang berkualitas merupakan suatu keharusan bagi suatu perusahaan dalam pencapaian kinerja keuangan dan non-keuangan. PGN sendiri telah menerapkan pedoman KPKU sejak tahun 2012.
“Kami akan terus berkomitmen dan konsisten menerapkan KPKU dalam pengukuran kinerja perusahaan untuk meningkatkan daya saing PGN dan mempertahankan performa kinerja perusahaan agar tetap optimal,” kata Desima, dalam keterangan resmi, Selasa (7/11).
Pencapaian ini merupakan hasil asesmen maturitas KPKU periode tahun 2015/2016 yang dilakukan dari kuartal IV-2016 sampai dengan kuartal I-2017. “Ada 7 kategori yang menjadi fokus dari penilaian KPKU,” ujar Desima.
Tujuh kategori tersebut yakni Kepemimpinan, Strategi, Pelanggan, Pengukuran analisis dan manajemen pengetahuan, Tenaga kerja, Operasi dan kategori hasil usaha/result. Dari asesmen berdasarkan kriteria tersebut, PGN meraih skor 621 yang masuk dalam rentang skor 576-675 untuk kategori Emerging Industry Leader.
Penerapan KPKU sendiri dilatarbelakangi oleh tuntutan kepada BUMN untuk mampu meningkatkan daya saing sekaligus siap menghadapi era pasar bebas Masyarakat Ekonomi ASEAN. Selain itu, dengan berpedoman pada KPKU, BUMN dapat membangun apresiasi kinerja yang standar untuk perusahaan BUMN sebagai perangkat pemacu daya saing internal yang sehat
Dengan adanya KPKU sebagai pedoman dan alat ukur, maka BUMN diharapkan dapat merancang keunggulan kinerja organisasi, mendiagnosa sistem manajemen kinerja secara keseluruhan, mengidentifikasi kelemahan dan kekuatan organisasi, serta menilai upaya perbaikan kinerja.
Selain itu, tercapainya target efektivitas Kementerian BUMN dalam menumbuhkan nilai pada setiap perusahaan BUMN sehingga berdampak pada perekonomian nasional dan meningkatkan kualitas layanan publik.