Bisnis.com, JAKARTA--Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan jumlah pengangguran di Indonesia bertambah 10.000 orang dalam satu tahun terakhir sehingga total pengangguran Indonesia mencapai 7,04 juta orang per Agustus 2017.
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Suhariyanto menuturkan pihaknya tidak melihat pertumbuhan pengangguran ini berkaitan dengan konsumsi rumah tangga.
Dia mengakui ada peningkatan pengangguran selama setahun, tetapi tidak signifikan jika dibandingkan dengan jumlah angkatan kerja yang masuk sebesar 3 juta.
"Jumlah pekerja dan pengangguran akan naik sesuai dengan pertumbuhan penduduk dan lulusan sekolah," ujarnya selepas pengumuman Pertumbuhan Ekonomi Triwulan III/2017, Senin (06/11).
Adapun, tingkat pengangguran terbuka (TPT) Agustus 2017 turun menjadi 5,50% dari 5,61% dari periode yang sama tahun lalu.
Dilihat dari daerah tempat tinggalnya, TPT di perkotaan tercatat lebih tinggi dibanding di perdesaan. Pada Agustus 2017, TPT di perkotaan sebesar 6,79%, sedangkan TPT pada wilayah perdesaan sebesar 4,01%.
Baca Juga
Dibandingkan setahun yang lalu, TPT wilayah perdesaan mengalami penurunan (0,50 poin), sementara peningkatan terjadi pada perkotaan (0,19 poin).
Dilihat dari tingkat pendidikan pada Agustus 2017, TPT untuk Sekolah Menegah Kejuruan (SMK) paling tinggi di antara tingkat pendidikan lain yaitu sebesar 11,41%. TPT tertinggi berikutnya terdapat pada Sekolah Menengah Atas (SMA) sebesar 8,29%.
Dengan kata lain, ada penawaran tenaga kerja yang tidak terserap terutama pada tingkat pendidikan SMA dan SMK.
"Mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dapat dilihat dari TPT SD ke bawah paling kecil di antara semua tingkat pendidikan yaitu sebesar 2,62%."
Dibandingkan kondisi setahun yang lalu, TPT mengalami peningkatan Diploma I/II/III, universitas, dan SMK, sedangkan TPT pada tingkat pendidikan lainnya menurun.