Bisnis.com, JAKARTA—Rumah Sakit Awal Bros Group berencana kembali membuka 2 rumah sakit pada tahun mendatang seiring dengan terus meningkatkan kebutuhan pelayanan kesehatan di Indonesia.
Adapun, nilai investasi tiap rumah sakit diperkirakan memakan biaya dengan kisaran Rp150 miliar-Rp200 miliar sesuai dengan kategorisasi investasi bagi rumah sakit tipe B di Indonesia.
“Kami sedang melakukan renovasi gedung di Palangkaraya yang akan dijadikan Rumah Sakit Awal Bros. Satu lagi belum bisa kami sebutkan karena proses pembangunannya belum dimulai,” kata Chief Operating Officer RS Awal Bros Leona Karnali kepada Bisnis, Minggu (5/11).
Intinya, dia mengungkapkan pemilihan lokasi RS Awal Bros Group tidak jauh dari pusat kota dan dipersiapkan untuk mendukung pengembangan kota-kota penyangga di kota besar Indonesia.
Dalam jangka panjang, pihaknya berharap korporasi mampu membangun setidaknya 3-4 rumah sakit tiap tahunnya.
Kendati demikian, target tersebut tetap harus mempertimbangkan kesiapan wilayah dan perkembangan ekonomi kota yang dipilih.
Baca Juga
“Fokus pengembangan RS Awal Bros memang untuk mendukung pengembangan kawasan penyangga, misalnya Bodetabek yang saat ini merupakan kawasan penyangga DKI Jakarta. Area ini masih berpeluang besar untuk menjadi lokasi penambahan property milik RS Awal Bros,” tuturnya.
Selain itu, peluang ekspansi juga tercermin atas tingginya kebutuhan pelayanan kesehatan di beberapa daerah di Indonesia.
Apalagi, keberadaan BPJS Kesehatan saat ini dinilainya merupakan faktor utama yang menyebabkan atas tingginya kebutuhan pelayanan kesehatan di Tanah Air.
Berdasarkan data Kementerian Kesehatan 2016, Indonesia memiliki jumlah penduduk sebesar 258 juta jiwa dengan ketersediaan tempat tidur sebanyak 319.000 sehingga rasionya mencapai 1,23.
Namun, ketersediaan tempat tidur rumah sakit masih belum merata antar daerah. Contohnya di Jawa Barat rasio jumlah tempat tidur di rumah sakit hanya 0,84 per 1.000 orang, sedangkan rasio di Jakarta sudah 2,43.
Saat ini RS Awal Bros Group memberikan layanan kesehatan melalui 10 rumah sakit yang tersebar di beberapa wilayah Indonesia antara lain Batam, Bekasi Barat, Bekasi Timur, Pekanbaru, Tangerang, Jakarta, Makassar, Ujung Batu, dan Panam.
Dia menyebutkan rumah sakit yang telah mendapatkan akreditasi Joint Commission International (JCI) berada di wilayah Tangerang, Bekasi, Batam, dan Pekanbaru.
Keempat RS Awal Bross itu termasuk 24 rumah sakit di Indonesia yang terakreditasi secara internasional.
“Mendapatkan akreditasi JCI adalah proses yang panjang, namun hal ini merupakan value yang bermanfaat. Hal ini pada akhirnya dapat menciptakan kepuasan masyarakat terhadap RS Awal Bros,” ucapnya.
Leona juga menambahkan, memasuki era globalisasi RS Awal Bros siap untuk bersaing dengan rumah sakit di luar negeri. Berkaitan dengan hal ini, RS Awal Bros dinilai cukup unggul dalam bidang jantung dan pembuluh darah.
Sementara itu, pihaknya juga baru meresmikan pembukaan RS Awal Bros di Bekasi Timur.
Pembukaan RS Awal Bros di kota tersebut merupakan bukti komitmen perusahaan untuk meningkatkan pelayanan kesehatan di wilayah penyangga DKI Jakarta.
“Atas dasar inilah RS Awal Bros hadir di wilayah Bekasi Timur untuk memberikan solusi kepada pemerintah dan masyarakat Indonesia dalam memilih fasilitas kesehatan dengan sistem pelayanan yang baik dan mutu berkualitas.
Hal ini didukung sumber daya profesional yang cakap di bidangnya sehingga masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan berstandar internasional,” jelas CEO RS Awal Bros Ferdy Tiwow.