Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tingkat Keterisian Pesawat Garuda Dari dan Ke Australia Capai 80%

Australia merupakan salah satu pasar penting bagi maskapai premium Garuda Indonesia. Hal tersebut terbukti dengan tingkat keterisian yang tinggi setiap tahun.
Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta/Reuters-Dadang Tri
Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Soekarno-Hatta/Reuters-Dadang Tri

Bisnis.com, JAKARTA - Australia merupakan salah satu pasar penting bagi maskapai premium Garuda Indonesia. Hal tersebut terbukti dengan tingkat keterisian yang tinggi setiap tahun.

Direktur Marketing dan Teknologi Informasi Garuda Indonesia Nina Sulistyowati mengatakan, jumlah turis dari Negeri Kangguru tersebut merupakan salah satu yang terbesar.

"Australia merupakan pasar yang penting. Load factor dari dan ke Australia sekitar 80%," katanya di Jakarta, Jumat (3/11/2017).

Nina menuturkan, kedekatan Indonesia dan Australia secara geografis membuat banyaknya pengguna jasa di antara kedua negara untuk berkunjuang. Baik untuk keperluan biisnis, wisata, pendidikan maupun kesehatan.

Oleh karena itu, Garuda Indonesia memperpanjang kerja sama dengan Tourism Australia dalam hal promosi penerbangan. Lewat kerja sama tersebut, maskapai pelat merah ini mengincar kenaikan kunjungan turis dari Australia sebesar 19%.

Kerja sama dengan Tourism Australia ini merupakan perpanjangan dari periode September 2016 hingga Juni 2017. Selama periode tersebut jumlah penumpang yang diangkut Garuda Indonesia mencapai 521.142. Periode kerja sama tahun ini akan berjalan mulai November 2017 hingga Juni 2018.

Saat ini Garuda telah melayani penerbangan langsung dari dan menuju Australia sebanyak lebih dari 60 penerbangan per minggu. Penerbangan tersebut dilayani dari Jakarta dan Denpasar menuju Melbourne, Sydney dan Perth.

Penerbangan dari Denpasar menuju Melbourne, Sydney dan Perth dilayani satu kali setiap hari. Sementara dari Jakarta menuju Melbourne, Sydney dan Perth dilayani empat kali dalam seminggu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Abdul Rahman
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper