Bisnis.com, JAKARTA - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. (PGAS) ikut ambil bagian mendukung program BUMN Hadir di Kampus 2017 yang digelar oleh Kementerian BUMN. Dalam kegiatan ini, Direktur Utama PGN Jobi Triananda Hasjim turun langsung memberi kuliah kepada para mahasiswa di Universitas Airlangga, Surabaya.
"Kegiatan BUMN Hadir di Kampus ini sebagai upaya menunjukkan keberadaan BUMN hadir di negeri ini danmemberikan manfaat optimal bagi rakyat dan negara," kata Direktur Utama PGN, Jobi Triananda Hasjim, di Convention Center Universitas Airlangga, Surabaya, Sabtu (28/10/2017).
Program BUMN Hadir di Kampus ini menjadi salah satu agenda Kementerian BUMN untuk memperingati Hari Sumpah Pemuda ke-89. Tujuannya, agar perusahaan-perusahaan BUMN dapat berbagi ilmu dan memotivasi kepada pemuda yang notabene berada di lingkungan kampus, yaitu para mahasiswa.
Kegiatan di Universitas Airlangga ini dilaksanakan oleh PT Perusahaan Gas Negara(Persero) Tbk. bersama dengan PT Askrindo (Persero) dan PT Danareksa (Persero). Melalui kegiatan ini, para Direktur Utama BUMN hadir serentak di 28 perguruan tinggi di Indonesia untuk menyampaikan visi dan misi BUMN dalam rangka membangun ekonomi Indonesia yang berkeadilan.
Dalam paparan awalnya, Jobi terlebih dulu memberikan gambaran besar kepada para mahasiswa mengenai latar belakang perjalanan PGN. Jobi menceritakan sejarah panjang berdirinya perusahaan gas swasta Belanda, I.J.N Eindhoven&Co pada 1895 sebagai cikal bakal berdirinya PGN.
"Setelah dinasionalisasi menjadi Perusahaan Gas Negara dan menjadi bagian PLN Daerah Eksploitasi XIV, PGN akhirnya berdiri sendiri pada 1965," ujar Jobi.
Jobi mengatakan, meski pada 2003 perusahaan memutuskan melepas saham ke publik lewat IPO di Bursa Efek Indonesia, status PGN sebagai badan usaha milik negara masih dipertahankan. Kepemilikan pemerintah atas PGN sebesar 56,97 persen dalam bentuk saham seri A Dwiwarna.
Menurut Jobi, hingga saat ini PGN telah membangun dan mengoperasikan infrastruktur pipa gas bumi sepanjang 7.278 km atau setara 80 persen pipa gas bumi hilir seluruh Indonesia.
Dari infrastruktur tersebut, PGN mengalirkan gas ke 1.659 pelanggan industri dan pembangkit listrik, 1.929 pelanggan komersial atau hotel, restoran, dan rumah makan, usaha kecil. PGN juga mengalirkan gas ke 177.710 pelanggan rumah tangga yang dibangun dengan investasi PGN. Pelanggan PGN ini tersebar di 19 kota di 12 provinsi.
Meski terus membangun proyek infrastruktur jaringan gas bumi, PGN tidak membebani Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN). Menurut Jobi, ini merupakan salah satu dukungan perusahaan terhadap rencana pemerintah Presiden Joko Widodo yang ingin membangun infrastruktur gas bumi secara masif di seluruh Indonesia.
Komitmen PGN dalam mendukung program Presiden Joko Widodo salah satunya diwujudkan dalam kesiapan perusahaan membangun jaringan distribusi gas kota untuk rumah tangga. Di Bandar Lampung misalnya, PGN ditugaskan untuk membangun dan mengoperasikan jargas sebanyak 10.321 sambungan rumahtangga yang tersebar di 21 kelurahan di Bandar Lampung.
Selain itu PGN juga mendukung program pemerintah dalam konversi bahan bakar minyak ke bahan bakar gas dengan penyediaan konverter kit dan fasilitas pengisian ulang berupa Stasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) dan Mobile Refueling Unit (MRU).
"Kita bagikan sebanyak 116 konverter kit gratis ke kendaraan dinas Pemkot dan Pemprov Lampung." katanya.
Selain di Lampung, PGN tahun ini mendapatkan penugasan untuk membangun jargas di Musi Banyuasin, DKI Jakarta, dan Mojokerto dengan total sebanyak 26.000sambungan rumah tangga.
Sebelumnya, PGN juga mendapatkan penugasan untuk membangun dan mengoperasikan jargas di 8 wilayah berdasarkan Keputusan Menteri ESDM Nomor 2461 K/12/MEM/2017, yakni wilayah Jabodetabek, Kabupaten Bogor, Kota Cirebon, Kota Surabaya, Kota Tarakan, Kabupaten Blora, Kota Semarang dan Kabupaten Sorong.
"Sebagai BUMN, PGN siap mendukung program pemerintah untuk terus menambah pembangunan jaringan gas bumi rumah tangga, sehingga semakin banyak masyarakat yang merasakan manfaat," tutup Jobi.