Bisnis.com, JAKARTA - Freeport-McMoRan Inc., induk usaha PT Freeport Indonesia, menyatakan tengah berkerja secara positif dan damai bersama Pemerintah Indonesia terkait perundingan yang sedang berjalan dengan harapan bisa diselesaikan pada akhir tahun.
CEO Freeport-McMoRan Richard C. Adkerson mengatakan isu mengenai divestasi menjadi isu yang sangat kompleks. Pasalnya, selain harus menyepakati valuasinya, proses pelepasan sahamnya pun masih belum ditentukan.
"Kita berbicara dengan pemerintah tidak hanya valuasi, tapi juga struktur proses untuk menjual saham, termasuk alternatif dari Pemerintah Indonesia melalui BUMN," katanya dalam conference call kuartal III/2017, Rabu (25/10/2017) malam.
Dia mengungkapkan pihaknya telah menyarankan Pemerintah Indonesia untuk mempertimbangkan penawaran umum perdana (initial pulbic offering/IPO) sebagai salah satu skema divestasi. Pasalnya, menurut Adkerson, transaksi tersebut akan melibatkan nilai yang yang sangat besar dan belum jelas apakah akan dilakukan oleh pembeli tunggal.
"Sampai sekarang, ada keenganan pada pemerintah untuk menerima saran kami," tuturnya.
Seperti diketahui, Freeport Indonesia wajib mendivestasikan sahamnya hingga 51% kepada pihak nasional. Saat ini, kepemilikan Pemerintah Indonesia baru mencapai 9,36%.
Artinya, masih ada 41,64% saham Freeport Indonesia yang perlu didivestasikan.