Bisnis.com, SURABAYA – Badan usaha milik daerah Provinsi Jawa Timur, PT Carma Wira Jatim merencanakan mengimpor 16.000 ekor sapi dari Australia pada 2018 mendatang.
Sapi tersebut akan dimanfaatkan untuk meningkatkan pasokan daging sekaligus memenuhi bahan baku industri kulit di Jatim.
Presiden Direktur Wira Jatim Group, induk usaha PT Carma Wira Jatim, Basanto Yudoyoko menyampaikan impor sapi sebanyak 16.000 ekor tersebut merupakan kelanjutan dari upaya pemerintah pusat untuk meningkatkan suplai daging nasional dari Jatim.
“Tahun depan kami akan memasukkan sebanyak 16.000 ekor yang terdiri dari 6.000 ekor sapi indukan dan 10.000 ekor sapi bakalan untuk penggemukan. Nanti kami akan menggandeng peternak sekitar untuk bersama-sama melakukan pengembangbiakkan,” jelas Basanto di Surabaya, Selasa (24/10).
Basanto menjelaskan nantinya perusahaan akan melakukan proses pembuntingan pada sapi indukan. Setelah siap beranak, sapi tersebut akan dijual kepada masyarakat sampai melahirkan sehingga peternak dapat memelihara anakan sapi hingga dewasa dan siap potong.
Setelahnya, sapi indukan akan dibeli kembali oleh Carma Wira untuk kembali diinseminasi buatan dan perusahaan juga siap membeli sapi siap potong yang sudah dipelihara oleh peternak sekitar. Untuk membeli sapi bunting dari Carma Wira, Pemprov Jatim juga menyediakan skema pinjaman bagi peternak.
Baca Juga
Sedangkan untuk sapi bakalan, Carma Wira telah memiliki lahan seluas 400 hektare milik Perum Perhutani yang sudah dikerjasamakan. Adapun, saat ini Wira Jatim juga telah melakukan bisnis penggemukan sapi di Kabupaten Probolinggo sebanyak total 6.000 ekor.
Untuk dapat mengolah sapi potong, Carma Wira juga menggandeng salah satu perusahaan penggemukan sapi di Jatim. Saat ini, pemasaran daging langsung kepada pedagang dan Carma Wira juga sedang merintis rantai pasok ke ritel-ritel modern.
“Tahun lalu kami sudah mengajukan izin impor 6.000 ekor sapi namun proses pemasukannya berjalan hingga tahun 2017. Tahun ini belum ada [pengajuan isin impor] karena harga di Australia juga sedang mahal,” ujar Basanto.
Adapun, Pemprov Jatim untuk pertama kalinya membuka impor sapi untuk provinsi tersebut pada 2016 lalu guna membantu pasokan sapi nasional. Sebagai provinsi sentra sapi, Jatim sempat menutup impor sapi untuk melindungi peternak lokal.
Gubernur Jatim Soekarwo lalu menunjuk Carma Wira sebagai satu-satunya perusahaan yang dapat melakukan impor sapi dari Australia. Sebelum mendapat penugasan dari Pemprov, Carma Wira merupakan perusahaan penyamakan kulit.
Menurut Basanto, dengan ditugaskan menjadi satu-satunya importir sapi, perusahaan juga dapat mendapatkan bekal bahan baku kulit. Hal tersebut memudahkan perusahaan mengingat saat ini jumlah pasokan kulit dari peternak lokal terus mengalami penurunan.
“Saat Iduladha, pasokan kulit kami menggunung tetapi kalau hari biasa cukup sulit karena jumlah sapi potong di Jatim memang banyak, tetapi jumlah yang siap potong itu tidak banyak,” ujar Basanto.