Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bantuan Pangan Non Tunai Sasar 10 Juta Keluarga, Infrastruktur disiapkan

Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memastikan infrastruktur guna menunjang implementasi Bantuan Pangan Non Tunai yang akan diperluas pada 2018, telah siap.
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/10)./ANTARA-Akbar Nugroho Guma
Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa mengikuti rapat kerja dengan Komisi VIII DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (17/10)./ANTARA-Akbar Nugroho Guma

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa memastikan infrastruktur guna menunjang implementasi Bantuan Pangan Non Tunai yang akan diperluas pada 2018, telah siap.

Pada 2018, BPNT akan menyasar lebih dari 10 juta Keluarga Penerima Manfaat di 96 kota dan 118 kabupaten. Sementara pada 2017, BPNT baru menyasar 44 kota.

Khofifah menyebut penerima BPNT tahun ini sebanyak 1,28 juta KPM. Adapun pada 2018, penerima BPNT meningkat menjadi 10,73 juta KPM.

Pemerintah telah menyiapkan infrastruktur seperti Rumah Pangan Kita binaan Perum Bulog dan e-Warong Kube sebagai outlet penyedia kebutuhan pangan tertentu seperti beras dan telur. Sementara, penyaluran BPNT dilakukan bekerjasama dengan Himpunan Bank Negara.

Keluarga Penerima Manfaat BPNT menerima bantuan sebesar Rp110.000 per bulan yang diperuntukkan membeli kebutuhan pangan tertentu seperti beras, telur, minyak goreng, dan gula.

"Infrastruktur yang telah disiapkan adalah Himbara, RPK, dan Kube. Ini yang diharapkan akan memberikan percepatan penurunan gini rasio," kata dia dalam konferensi pers Forum Merdeka Barat 9, Senin (23/10).

Terkait penerima manfaat yang meningkat, dirinya telah meminta Menteri Pertanian Amran Sulaiman guna menyiapkan bibit ayam petelur. Ini memperhitungkan pengeluaran terbesar masyarakat miskin adalah beras dan telur.

Jika setiap KPM menyisihkan Rp110.000 per bulan untuk membeli 1 kg telur, maka kebutuhan telur mencapai 1,28 juta kg tahun ini. Dengan perluasan BPNT mencapai 10 juta KPM, maka kebutuhan telur menjadi 10 juta kg per bulan.

"Maka kami sudah mengkomunikasikan dengan Mentan untuk penyiapan bibit ayam petelur," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper