Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tren Musiman, Impor Bahan Baku Turun 4,96%

Industri mengurangi pembelian bahan baku impor dalam dua bulan terakhir. Badan Pusat Statistik mencatat penurunan nilai impor bahan baku sebesar 4,96% pada September lalu menjadi senilai US$9,6 miliar.
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (9/4)./Antara-Muhammad Adimaja
Aktivitas bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Minggu (9/4)./Antara-Muhammad Adimaja

Bisnis.com, JAKARTA - Industri mengurangi pembelian bahan baku impor dalam dua bulan terakhir. Badan Pusat Statistik mencatat penurunan nilai impor bahan baku sebesar 4,96% pada September lalu menjadi senilai US$9,6 miliar.

Direktur Statistik Distribusi BPS Anggoro Dwitjahyono menyatakan penurunan impor bahan baku manufaktur tersebut merupakan tren tahunan yang terjadi pada kuartal ketiga.

“Kalau dilihat tren seasonal biasanya impor bahan baku meningkat pesatnya di kuartal keempat jelang pergantian tahun,” ujarnya di Jakarta, Jumat (16/10).

Kategori bahan baku mendominasi keseluruhan impor dengan komposisi mencapai 75,13% dari total nilai impor pada September lalu senilai US$12,78 miliar.

Sisanya sebanyak US$3,18 miliar merupakan nilai impor barang konsumsi dan barang modal. Barang modal dan barang konsumsi juga melandai dibanding bulan sebelumnya.

“Kalau dilihat, nilai impor seluruh kelompok barang, apakah itu bahan baku, barang konsumsi, atau barang modal mengalami pertumbuhan negatif,” ujarnya.

Impor barang modal tercatat senilai US$2,05 miliar, lebih rendah ketimbang bulan sebelumnya senilai US$2,2 miliar. Sementara itu impor barang konsumsi mencapai US$1,13 miliar, melambat ketimbang Agustus senilai US$1,2 miliar.

Secara kumulatif, impor bahan baku year-to-date Januari—September 2017 tercatat senilai US$84,76 miliar, atau masih mengalami kenaikan sebesar 15,43%. Nilai impor bahan baku pada periode Januari—September 2016 tercatat senilai US$73,57 miliar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper