Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Pengendalian Hama Kian Ramai

Indonesia memiliki potensi pasar yang besar dalam industri pengendalian hama. Perusahaan pengendalian hama asing pun berlomba-lomba masuk menangkap peluang ini.
Serangan hama padi/Antara-Destyan Sujarwoko
Serangan hama padi/Antara-Destyan Sujarwoko

Bisnis.com, JAKARTA - Indonesia memiliki potensi pasar yang besar dalam industri pengendalian hama. Perusahaan pengendalian hama asing pun berlomba-lomba masuk menangkap peluang ini.

Asosiasi Perusahaan Pengendalian Hama Indonesia (ASPPHMI) menyebut perputaran bisnis pengendalian hama sekitar Rp2 triliun per tahun. Perusahaan pengendalian hama dari Amerika, Orkin, juga mulai masuk tahun ini.

Ketua ASPPHMI Boyke Arie Pahlevi mengatakan Orkin merupakan perusahaan pengendalian hama terbesar dari Amerika. Namun, dia belum mengetahui besar investasi yang dibawa ke Indonesia.

Sebelum Orkin, telah lebih dulu hadir lima perusahaan asing lainnya diantaranya Rentokil dari Inggris, Terminix dari AS, Aardworlf dari Singapura.

"Rencana akan ada pertemuan dengan asosiasi. Kami belum mengetahui apakah mereka akan masuk kelas menengah yang saat ini baru 10-25 perusahaan. Atau kelas atas yang baru dua perusahaan, Rentokil dan Terminix. Namun, kami memperkirakan mereka akan masuk di kelas atas," kata dia dalam konferensi pers penyelenggaraan Pest Academy 2017, Kamis (5/10).

Boyke meyakini kehadiran sejumlah perusahaan pengendalian hama asing tidak akan menggerus pasar 700 perusahaan lokal. Sebaliknya, pemain lokal justru terpicu untuk meningkatkan standar. Selain peningkatan standardisasi, kompetensi, sistem manajemen mutu, isu pengendalian hama juga memberi perhatian pada kesehatan lingkungan.

Apalagi, tren pengendalian hama saat ini lebih ramah lingkungan. Banyak perusahaan pengguna meminta pengendalian hama tidak mencemari lingkungan.

"Sebagai contoh, industri yang sudah menerapkan ISO 14000 dan ISO 18000, kami sudah tidak merekomendasikan menggunakan solar. Kami rekomendasikan menggunakan water based," kata dia.

Dia mengatakan hampir semua private sector membutuhkan jasa pengendalian hama, mulai dari industri makanan dan minuman, pascapanen, pemukiman, hingga minyak dan gas. Sektor pemukiman berkontribusi 50% dari perputaran nilai, diikuti pascapanen 30%, dan 20% bangunan dan lainnya.

Di sektor pascapanen, upaya pengendalian hama dapat menekan resiko penyusutan komoditi hingga 25%. Salah satu pangsa pasar di sektor pascapanen adalah Perum Bulog.

Dia menyakini industri pengendalian hama akan terus tumbuh 5%-7% setiap tahun. Salah satunya didorong oleh kebijakan di sektor pertanian.

"Sebagai contoh, dengan tumbuhnya bandara, pelabuhan, kota-kota mandiri, akan membutuhkan jasa pengendalian hama. Pertumbuhan kami mengikuti pertumbuhan ekonomi nasional," kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper