KABAR PASAR 5 OKTOBER: Kompromi Gobel di Nyonya Meneer, Bank Besar Topang Kemitraan Peritel

Bisnis.com, JAKARTA – Berita mengenai kompromi pengusaha Rachmat Gobel di Nyonya Meneer serta bank besar yang menopang kemitraan peritel menjadi sorotan sejumlah media massa hari ini, Kamis (5/10/2017).

Berikut ringkasan topik utama di sejumlah media nasional hari ini:

Kompromi Gobel di Nyonya Meneer. Pengusaha nasional Rachmat Gobel akhirnya hanya mengincar untuk mengambil alih nama merek dagang Nyonya Meneer, setelah rencana penyelamatan perusahaan milik keluarga Charles Saerang tersebut menemui jalan berliku dan tak dapat direalisasikan. (Bisnis Indonesia)

Bank Besar Topang Kemitraan Peritel. Setidaknya empat bank besar, baik persero dan swasta, menyatakan kesanggupan turut serta dalam skema rantai pasok antara toko tradisional dengan toko ritel modern yang digagas Kementerian Perdagangan. (Bisnis Indonesia)

Beleid E-Commerce Terbit Pekan Depan. Rencana beleid e-commerce diharapkan bisa terbit pekan depan. Semakin cepat aturan itu diterapkan, optimalisasi penerimaan pajak dari sektor tersebut bisa segera direalisasikan. (Bisnis Indonesia)

Pembahasan RAPBN 2018 Miskin Perdebatan. Ibarat mendapat karpet merah, pembahasan postur sementara Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018 di Panitia Kerja (Panja) A Badan Anggaran DPR nyaris berlangsung mulus. (Bisnis Indonesia)

BI Menilai Rupiah Masih Terkendali. Bank Indonesia menyampaikan pelemahan rupiah yang terjadi dalam beberapa hari terakhir disebabkan oleh faktor eksternal. Meski demikian, pelemahan itu diprediksi hanya berlangsung sementara. (Bisnis Indonesia)

Belanja Negara 2018 Naik Rp 25,5 T. Alokasi anggaran belanja kementerian atau lembaga pada tahun depan meningkat Rp 25,5 triliun dalam postur sementara Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2018. Tambahan anggaran itu seiring meningkatnya target penerimaan negara dan efisiensi di sejumlah pos belanja. (Kontan)

Realisasi Pajak Sampai September Capai 60%. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, kinerja penerimaan pajak hingga September 2017 cukup bagus. Dia mengklaim, pada periode itu, pencapaian penerimaan pajak telah mencapai 60% dari target APBNP 2017 Rp 1.283 triliun. (Kontan)

Pajak Jaring Pembeli Emas Batangan. Publik heboh dengan pengumuman yang terpampang di gerai-gerai penjualan emas batangan Logam Mulia. Gerai-gerai milik PT Aneka Tambang itu memasang pengumuman: pembelian emas batangan dikenakan Pajak Penghasilan (PPh) mulai 2 Oktober 2017. (Kontan)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel