Bisnis.com, JAKARTA- Penasihat Kehormatan Menteri Pariwisata Indroyono Soesilo menyebutkan jumlah wisatawan mancanegara (wisman) yang melakukan wisata bahari di Indonesia pada 2014 baru mencapai 1 juta orang. Sementara itu, jumlah wisatawan mancanegara secara keseluruhan pada tahun yang sama adalah 9 juta orang.
Pada 2019, pemerintah menargetkan jumlah wisatawan bahari sebesar 4 juta orang atau 20% dari sasaran total 20 juta orang. Salah satu caranya adalah dengan membuka Sabang sebagai jalur kapal pesiar.
Khusus untuk wisman yang masuk dengan kapal pesiar, saat ini jumlahnya baru 200.000 orang.
"Kita dilewati 3 juta wisatawan cruise dari Eropa dan China yang mau ke Australia. Tetapi, mereka tidak bisa masuk ke kita karena masalah birokrasi," terang dia.
Oleh karena itu, pemerintah telah melakukan berbagai upaya termasuk mengubah regulasi yang ada sehingga memudahkan wisman dengan kapal pesiar masuk ke Sabang, dan daerah wisata lain di Indonesia. Beberapa di antaranya adalah bebas visa untuk 169 negara, penghapusan Clearance Approval for Indonesia Territory (CAIT), dan pencabutan asas cabotage untuk kapal pesiar.
Tahun lalu, terdapat setidaknya 12 kapal pesiar yang berlabuh di Sabang sebelum melanjutkan perjalanan ke Kolombo, Maladewa, Singapura, atau Phuket. Jumlahnya diharapkan bertambah, terutama dengan digelarnya Sail Sabang 2017 yang bakal dilaksanakan pada 28 November-5 Desember.
Selain itu, lokasi diving juga bakal bertambah dari 25 titik pada 2014 menjadi 45 titik pada 2019.
Mengacu pada data Pemerintah Provinsi Aceh, Sabang terus mencatatkan kenaikan jumlah wisatawan. Pada 2013, jumlahnya baru sekitar 450.000 orang. Namun, pada 2016 angkanya melonjak menjadi 1 juta orang.
Tahun ini, dari 2,2 juta wisatawan yang disasar oleh provinsi di ujung Sumatra itu, sebanyak 1,5 juta di antaranya diharapkan berkunjung ke Sabang. (Annisa Margrit)
