Bisnis.com, JAKARTA - Permintaan akan ruang kantor mulai menunjukkan sinyal membaik terutama dari pengusaha daring dan bisnis yang terafiliasi dengan operator asing maupun modal dari luar negeri.
Senior Associate Director Colliers International Indonesia Ferry Salanto mengatakan perilaku bisnis daring ternyata tidak sesuai yang dibayangkan selama ini. Pebisnis tersebut malah memiliki tingkat kebutuhan ruang kantor fisik yang tinggi.
Colliers menilai jika sebelumnya tiap tenant hanya sekadar bertanya, mulai kuartal III/2017 sudah mulai banyak yang mengeksekusi.
"Kami punya dua divisi yakni Tenant Representative dan Landlord Representative. Nah, yang tenant sedang banyak menangani klien," katanya, Selasa (3/10).
Ferry menuturkan sayangnya sinyal positif ini masih ditimpa hujan pasokan hingga akhir tahun ini. Bahkan, sepanjang kuartal akhir 2017 ini kawasan niaga Jakarta akan mendapat tambahan 450.000 m2.
Adapun, tambahan hingga kuartal III/2017 ini 300.000 m2. Angka tersebut mengakumulasi total pasokan ruang perkantoran di kawasan niaga Jakarta menjadi 5,78 juta m2.
Baca Juga
Ferry memproyeksi pasokan tersebut masih akan bergerak dengan pertambahan dari 2018 - 2020 mencapai 1,5 juta m2.
"Akibatnya biaya rerata sewa terkoreksi hingga 9%. Saat berkisar di harga Rp217.000 per m2 per bulan dari Rp223.000 per m2 per bulan," ujar Ferry.
Tak hanya itu, okupansi juga merosot menjadi 83,3%, terendah sejak 2009. Sementara jika proyeksi pasokan akhir tahun terjadi maka okupansi lebih turun menjadi 78,5%.