Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Importir Minyak Sawit di Pakistan Cari Mitra ke RI

Pengimpor minyak sawit Indonesia di Pakistan, Khadija Edible Oil Refinery, mencari mitra strategis untuk membuka lahan kelapa sawit dan membangun penyulingaan kelapa sawit.
Ilustrasi buah kelapa sawit/Bisnis
Ilustrasi buah kelapa sawit/Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA - Pengimpor minyak sawit Indonesia di Pakistan, Khadija Edible Oil Refinery, mencari mitra strategis untuk membuka lahan kelapa sawit dan membangun penyulingaan kelapa sawit. Perusahaan menyiapkan US$8 juta untuk membuka kebun sawit seluas 20.000 ha dan pengolahannya.

Umer Rehan, Direktur Khadija Edible Oil Refinery, mengatakan bahwa perusahaan merupakan salah satu pengimpor minyak sawit Indonesia terbesar di Pakistan yakni sebanyak 350.000 ton per tahun.

“Oleh karena itu, kami tertarik berinvestasi minyak kelapa sawit di Indonesia,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Selasa (3/10/2017).

Umer Rehan mengakui sangat tertarik ingin menjajaki dan bertemu dengan para calon mitra bisnis dari Indonesia. Untuk membuktikan keseriusan, perusahaan akan segera menerbitkan letter of intent (LoI) sebagai langkah penjajakan awal bagi calon mitra bisnisnya di Indonesia.

Dia menambahkan, bersama dengan 24 pebisnis minyak sawit lainnya, mereka akan mengikuti 13th Indonesian Palm Oil Conference and 2018 Price Outlook yang akan dilaksanakan di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, pada 1-3 November 2017.

Dempo Awang Yuddie, Konsul Jenderal RI Karachi, optimistis banyak perusahaan Indonesia yang siap bermitra dengan Khadija Edible Oil Refinery.

Menurutnya, pertemuan di Bali akan menjadi kesempatan bagi pebisnis minyak kelapa sawit Pakistan dan Indonesia untuk saling bertemu dan mengeksplorasi peluang kerja sama.

Adapun, Pakistan merupakan salah satu importir terbesar minyak kelapa sawit dari Indonesia. Total nilai ekspor minyak kelapa sawit Indonesia ke Pakistan adalah sebesar US$1,6 miliar dari total nilai ekspor ke Pakistan sebesar US$2,2 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Thomas Mola
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper