Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tol Laut Mulai Bawa Muatan Balik

Kementerian Perhubungan mengklaim program Tol Laut telah mendorong muatan balik atau return cargo dari Kawasan Timur Indonesia (KTI) ke Kawasan Barat Indonesia (KBI). Tren ini diharapkan bisa terus berlanjut dan berdampak pada perekonomian di daerah.
Kapal kargo melego jangkar di Selat Madura, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (16/9)./ANTARA FOTO/Didik Suhartono
Kapal kargo melego jangkar di Selat Madura, Surabaya, Jawa Timur, Sabtu (16/9)./ANTARA FOTO/Didik Suhartono

Bisnis.com, JAKARTA -- Kementerian Perhubungan mengklaim program Tol Laut telah mendorong muatan balik atau return cargo dari Kawasan Timur Indonesia (KTI) ke Kawasan Barat Indonesia (KBI). Tren ini diharapkan bisa terus berlanjut dan berdampak pada perekonomian di daerah.

Kasubdit Angkutan Laut Dalam Negeri, Direktorat Lalulintas dan Angkutan Laut, Capt. Wisnu Handoko mengatakan kapal Tol Laut mengangkut 31 ton olahan cumi dalam dua kontainer yang diangkut dari Rote ke Jakarta melalui Surabaya. Di trayek lain, kapal Tol Laut juga mencatat pengiriman hasil olahan ikan perdana seberat 9,5 ton dari Natuna.

"Ini seperti yang diharapkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, agar terjadi balance trade pada muatan yang diangkut via tol laut," ujar Wisnu dalam keterangan tertulis yang diterima Bisnis.com, Jumat (29/9/2017).

Dia menerangkan, kapal Tol Laut dari Surabaya juga telah mendorong distribusi barang dengan harga yang sama dengan di Jawa. Sebanyak 2.700 sak semen telah dikapalkan dari Surabaya ke Rote dan Waingapu, Nusa Tenggara Timur. Dari jumlah tersebut, telah terjual 400 sak semen di Rote dan 150 sak di Waingapu.

Wisnu menilai, penyerapan barang-barang komoditas yang diangkut kapal Tol Laut oleh masyarkat di KTI mencerminkan daya beli di daerah terangsang. Untuk diketahui, program Tol Laut merupakan salah satu program pemerintah untuk menekan disparitas harga.

Data Kementerian Perdagangan per 15 Agustus 2017 menunjukkan, harga beberapa komoditi telah turun berkisar 6%-20% du Larantuka, Fak-Fak, Dobo, dan Anambas. Adapun di Sorong, Biak, dan Tobelo, harga Beras turun antara 13,5 % hingga 29%. Sementara harga semen di beberapa daerah di wilayah Papua juga lungsur 12% hingga 40%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Rivki Maulana
Editor : Nancy Junita
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper