Fabby menjelaskan, PLTU mine to mouth jangan sampai jauh di beban puncak konsumsi listrik atau jauh dari tengah kota.
Hal ini bisa membuat biaya lebih mahal karena PLN perlu membangun transmisi untuk mengantarkan listrik yang jauh.
"Hal-hal seperti ini yang perlu diperhatikan oleh pemerintah. Selain itu, pembebasan lahan juga memakan biaya yang tidak sedikit dan memakan waktu yang lama," katanya.
Namun, menurut Direktur Pengadaan Strategis PLN Supangkat Iwan Santoso, PLN telah mengkaji daerah PLTU tersebut.
Menurutnya, skema mine to mouth lebih efisien karena tidak mengangkut batu bara dari lokasi yang jauh.
"Semua PLTU mine to mouth berdekatan dengan beban puncak," katanya.
Sementara itu, 19 perusahaan pengembang atau independent power producer akan menandatangani power purchase agreement dengan PT PLN dalam waktu dekat.