Bisnis.com, NUSA DUA – Kementerian Perhubungan telah menyiapkan 10 bandara untuk mengantisipasi peningkatan aktifitas Gunung Agung.
Kesepuluh bandara itu di Jakarta, Makassar, Surabaya, Balikpapan, Solo, Ambon, Manado, Praya, Kupang dan Banyuwangi. Bandara tersebut sebagai bandara alternatif bagi pesawat yang melayani rute penerbangan ke Bandara Ngurah Rai yang ditutup apabila terdampak debu vulkanik Gunung Agung.
"Semoga Gunung Agung tak meletus, dan apabila pun meletus tidak membawa dampak yang parah, serta mengganggu penerbangan dari dan ke Bandara Ngurah Rai," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Rabu (27/9/2017).
Menurut Budi, diperkirakan terdapat 5.000 penumpang yang akan terdampak bila bandara Ngurah Rai ditutup akibat erupsi Gunung Agung.
Untuk mengantisipasi hal tersebut, pihaknya telah menyiapkan dua rencana antisipasi. Pertama, memindahkan penumpang ke rute Banyuwangi dan Praya. Kedua, antara Banyuwangi dan Surabaya melalui jalur darat.
Kemenhub menyiapkan 100 bus untuk mobilisasi penumpang keluar Bali melalui Banyuwangi, Surabaya dan Praya. Dari jumlah 5000 penumpang yang diperkirakan terdampak, 70%nya diperkirakan akan keluar dari Bali. Sedangkan 30%nya merupakan penumpang yang berasal dari Bali, sehingga tidak diperlukan kendaraan untuk mengantar.
Baca Juga
Untuk penanganan penumpang selanjutnya, setelah tiba di Surabaya, Banyuwangi dan Praya diserahkan kepada masing-masing maskapai penerbangan.
Selain itu, Budi meminta masing-masing otoritas bandara berkoordinasi dengan instansi terkait. Masing-masing otoritas harus berkoordinasi dengan instansi terkait contohnya jika turis tersebut harus over stay karena kejadian erupsi Gunung Agung maka Imigrasi harus memberikan bantuan terkait perpanjangan visa turis tersebut.