Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Tarif Dasar Listrik, Menteri ESDM Ignasius Jonan: Sampai Akhir Tahun Tak Ada Kenaikan

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo selama sekitar satu jam di Istana Merdeka, Rabu (27/9/2017).
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memberikan penjelasan saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin (10/7)./JIBI-Dedi Gunawan
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan memberikan penjelasan saat rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Jakarta, Senin (10/7)./JIBI-Dedi Gunawan

Kabar24.com, JAKARTA — Pemerintah memutuskan untuk mempertahankan tarif dasar listrik (TDL) hingga akhir tahun.

Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignasius Jonan seusai bertemu dengan Presiden Joko Widodo selama sekitar satu jam di Istana Merdeka, Rabu (27/9/2017).

"Bapak presiden sudah memutuskan, sampai akhir tahun, yakni 1 Oktober—31 Desember 2017 tarif listriknya tetap sama, tidak naik," kata Jonan.

Adapun, Pemerintah terakhir kali melakukan penyesuaian pada Juni 2017 untuk periode Juli—September 2017. Kenaikan tersebut membuat TDL untuk rumah tangga dengan daya 900 VA sebesar Rp1.352 per kwh dan Rp1.467,28 per kwh untuk daya 2.200 VA, 3.500 VA hingga 6.600 VA.

Jonan mengatakan keputusan tersebut mempertimbangkan dua aspek, yakni untuk mendukung daya beli masyarakat dan potensi kehilangan pendapatan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang masih bisa ditanggung.

Dia menyebutkan, apabila tarif dipatok tetap, PLN akan mengalami potensi kehilangan pendapatan sebesar Rp4 triliun—Rp5 triliun. Namun, tuturnya, hal ini tidak terlalu berdampak terhadap total pendapatan PLN yang mencapai lebih dari Rp300 triliun per tahun. "Jadi tidak apa-apa."

Mengenai harga keekonomian, Jonan menyebutkan PLN memang harus lebih efisien dalam melakukan perawatan.

"Kalau energi primer kan itu campur tangannya pemerintah masih besar. Kalau gas kan sudah diatur. Kalau ngatur batubara ya kita mesti rapat dengan asosiasi produsen batu bara."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Arys Aditya
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper