Bisnis.com, JAKARTA — Pemerintah memprioritaskan pengembangan program vokasi yang menitikberatkan integrasi pembelajaran di sekolah kejuruan dengan praktik kerja di industri.
Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto menyatakan program itu juga melalui penyelarasan kurikulum dan modul pembelajaran sekolah kejuruan untuk puluhan kompetensi keahlian industri.
“Langkah ini merupakan tindak lanjut Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK,” ujarnya dalam siaran pers, Sabtu (23/9/2017).
Pengembangan program vokasi bertujuan untuk memastikan agar seluruh lulusan sekolah kejuruan memiliki kompetensi sesuai dengan industri. Pemerintah menargetkan keterlibatan sebanyak 355 industri untuk membina praktek kerja 1.775 SMK. Sekolah kejuruan yang bermitra dengan industri mendapat Dana Alokasi Khusus senilai Rp500 juta untuk merevitalisasi mesin praktik.
Menurutnya, pengembangan SMK merupakan salah satu kunci strategis untuk meningkatkan kualitas SDM industri. Sebab kualitas pertumbuhan industri ditentukan oleh tiga utama, yaitu aliran investasi, kesiapan teknologi, dan kualitas SDM. Ketersediaan SDM industri dalam jumlah masif bakal meningkatkan produktivitas dan dan daya saing manufaktur RI.
“Salah satu prioritas pemerintah dalam pembangunan yaitu peningkatan kualitas sumber daya manusia dengan penguatan pendidikan vokasi industri,” ujar Airlangga.