Bisnis.com, JAKARTA -- PT Pertamina Gas atau Pertagas menggandeng PT Barata Indonesia untuk mempercepat pembangunan infrastruktur dan perawatan pipa gas di beberapa wilayah.
Direktur Utama Barata Silmy Karim mengatakan, Barata mampu mendukung percepatan pembangunan infrastruktur pipa gas dengan sifat kompetitif. Selain itu, Barata juga mendukung percepatan infrastruktur gas yang menjadi proyeksi bagi Pertagas.
"Kerja sama ini merupakan sinergi BUMN untuk mendukung percepatan pembangunan infrastruktur. Kita mempunyai keunggulan karena mampu kompetitif dibandingkan perusahaan lain," katanya menjawab Bisnis di sela acara penandatanganan nota kesepahaman Pertagas dan Barata di Jakarta, Rabu (20/9/2017).
Dia menjelaskan, Barata mempunyai teknologi dalam mengispeksi pipa gas. Teknologinya mampu mengetahui pipa-pipa yang perlu perbaikan atau perlu diganti.
"Misalnya, kita bisa mengetahui pipa di dalam tanah yang mempunyai masalah, seperti terbentur atau bocor dan lain-lain," kata Silmy.
Ada beberapa proyek yang tengah diperbincangkan kedua perusahaan pelat merah itu, seperti proyek pembangunan dan maintenance pipa gas di Jawa dan Sumatra.
Baca Juga
Hal ini akan dimulai pada akhir tahun ini. Dia mengungkapkan, Barata memproyeksikan total nilai proyek mencapai Rp1 triliun.
Bagi Barata kerja sama ini merupakan kesempatan dan peluang untuk semakin membuktikan kompetensi di bidang pembangunan fasilias produksi minyak dan gas.
Barata Indonesia telah memiliki beberapa pengalaman sejenis, yaitu pembangunan pipelines, di antaranya di proyek pembangunan 102 km jalur pipa Cilamaya, pembangunan jalur pipa Tanjung Perak ke Juanda dan beberapa proyek serupa lainnya.
Barata memang tengah fokus menjadi industri penunjang energi. Selain migas, Barata juga memfokuskan untuk menjadi industri penunjang kelistrikan. Barata juga telah bekerjasama dengan anak perusahaan PLN, PT Indonesia Power.