Bisnis.com, MANADO - PT Angkasa Pura I bakal memperluas terminal penumpang di Bandara Sam Ratulangi di Kota Manado, Sulawesi Utara, dengan membangun terminal baru berkapasitas hingga 30.000 orang demi peningkatan pelayanan.
Minggus E. T. Gandeguai, General Manager PT AP I Bandara Internasional Sam Ratulangi, menjelaskan kapasitas terminal penumpang di bandara itu saat ini sekitar 26.000 orang.
"Kita memang ada rencana melakukan perluasan terminal penumpang. Kapasitas eksisting 26.000 orang, kita akan tambah lagi yang kapasitasnya 30.000 orang," ujarnya kepada Bisnis.
Menurutnya, rencana pembangunan terminal penumpang baru tersebut direncanakan dapat dieksekusi pada tahun depan dengan lama pengerjaan konstruksi sekitar satu tahun.
"Kita sudah usulkan ke pusat tahun ini, program sudah oke, dan eksekusi di 2018. Pembangunannya paling memakan waktu satu tahun," ujarnya.
Dia menambahkan pembangunan terminal penumpang baru dengan kapasitas yang lebih besar juga sebagai antisipasi program jangka panjang dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat.
Baca Juga
"Nanti penumpang lebih nyaman, karena saat ini kan sejumlah pelayanan penumpang, misalkan seperti ada Bea Cukai dan lainnya masih gabung dalam satu terminal, baik domestik maupun luar negeri. Nantinya kita harapkan terpisah seperti di Bali," ujarnya.
Apalagi, kunjungan turis asing ke Sulut terus meningkat signifikan. Bahkan setahun terakhir pertumbuhannya melonjak, sehingga kesiapan AP I dalam memberi pelayanan juga harus maksimal.
"Apalagi saat ini Indonesia Airport Slot Managemen (IASM) sudah menyetujui bahwa ada lima rute penerbangan China - Manado yang sebelumnya charter flight resmi menjadi reguler flight yakni dari Changsa, Guangzhou, Fudong, Wuhan, dan Shenzen," lanjutnya.
Menurutnya, berubahnya status rute penerbangan dari charter menjadi reguler flight tersebut merupakan peluang untuk semakin terus bertumbuhnya kunjungan warga asing, baik berwisata maupun berbisnis ke Sulut melalui Bandara Sam Ratulangi.
"Peluang ini harus kita tangkap dan manfaatkan sebaik mungkin oleh seluruh stakeholder. Ini berarti menunjukkan bahwa di sini marketnya memang ada. Orang pasti datang ke Sulut tidak hanya semata berwisata, namun juga urusan bisnis," ujarnya.
Pihaknya pun akan meningkatkan branding pariwisata Kota Manado dengan memperbarui layout sejumlah sudut di terminal penumpang dengan menambahkan sejumlah both selfie dengan ciri khas pariwisata Kota Manado, pojok Internet, dan lain sebagainya.
"Jadi ketika orang tiba di bandara sudah langsung disambut ornamen ornamen ciri khas Manado, dengan keunggulan pariwisatanya, sehingga akan mendapatkan kesan spesial," ujarnya.
Bandara Sam Ratulangi hingga semester I/2017 mencatatkan sejumlah peningkatan pergerakan, baik dari penumpang, pesawat, maupun kargo.
Pada semester I/2017, jumlah penumpang mencapai 1.252.671 orang, 1.178.245 di antaranya penumpang domestik dan sisanya 73.326 penumpang internasional.
Dia memprediksikan jumlah penumpang tahun ini mampu menembus 2,9 juta, lebih besar dibandingkan dengan realisasi hingga akhir 2016 sebanyak 2,6 juta penumpang.
AP I, lanjutnya, pun berkomitmen selain mempercantik bandara, juga menggenjot trafik, bekerja sama dengan berbagai maskapai dan pemerintah daerah dengan terus berupaya memperluas konektivitas melalui pembukaan rute baru dan akses ke berbagai daerah pariwisata di Sulut.
Kepala Badan Pusat Statistik Provinsi Sulawesi Utrara, Mohamad Edy Mahmud, mengatakan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara (wisman) yang datang ke Sulut melalui Sam Ratulangi pada Juli 2017 mencapai 7.305 orang atau meningkat 56,16% dibandingkan dengan bulan sebelumnya 4.678 orang.
Namun, jumlah kunjungan wisatawan tersebut apabila dibandingkan dengan kunjungan wisman bulan yang sama tahun sebelumnya, Juli 2016 yang mencapai 7.677 orang, turun 4,85%.
Wisatawan mancanegara yang datang tersebut didominasi warga China 5.613 orang atau 76,84%, diikuti Singapura 191 orang (2,61%), Amerika Serikat 164 orang (2,25%).
Menurut Edy, meningkatnya jumlah kunjungan wisatwan terutama dari China tersebut lantaran memang semakin banyak dibuka akses penerbangan langung China - Manado oleh sejumlah maskapai penerbangan serta semakin dikenalnya sejumlah objek wisata di Sulut oleh wisatawan mancanegara.