Bisnis.com, JAKARTA - Pakistan diketahui memerlukan batu bara dari Indonesia sebanyak 4,2 juta ton per tahun menyusul rencana Jamshoro Power Company Limited (JPCL) yang akan membangun dua pusat pembangkit listrik.
Dua pembangkit yang masing-masing berkapasitas 660 MW tersebut akan menggunakan bahan baku batu bara berkalori rendah 5.300 s/d 5.700 Kcal/kg.
Muhammad Hassan Chang, CEO JPCL, mengatakan bahwa pembangkit listrik tersebut telah dilakukan studi kelayakan dan akan dibiayai menggunakan pinjaman dari Asian Development Bank dan Islamic Development Bank.
"JPCL berharap agar bahan baku batu bara tersebut dapat diimpor dari Indonesia. Pre-bidding untuk pengadaan batu bara sudah dibuka dan akan ditutup pada 2 Oktober 2017," ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (18/9/2017).
Konsulat Jenderal Republik Indonesia di Karachi menyambut baik permintaan JPCL dan berjanji membantu mencarikan perusahaan besar penghasil batu bara Indonesia. Sebelumnya, pada April 2017 telah ditandatangani pembelian batu bara oleh salah satu perusahaan Pakistan sebesar 50.000 ton.
Adapun, Indonesia merupakan penghasil batu bara terbesar ke-5 di dunia, dengan kemampuan produksi 419 juta ton pada 2016, dan mempunyai cadangan sebanyak 8.26 miliar ton.