Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengusulkan pembentukan Batam, Bintan, dan Karimun (BBK) sebagai Kawasan Ekonomi Khusus.
Airlangga meyakini pembentukan KEK pada ketiga daerah tersebut bakal mendongkrak realisasi investasi asal Singapura. Sebab ketiga daerah tersebut merupakan lokasi strategis yang terdekat dengan Singapura.
“Perbaikan iklim usaha di BBK akan meningkatkan investasi industri pengolahan dengan nilai tambah tinggi,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Senin (11/9/2017).
Menurutnya, Singapura merupakan mitra strategis dan investor terbesar bagi Indonesia. Pada 2016, nilai investasi yang berasal Singapura mencapai US$9,2 miliar melebihi realisasi investasi asal Jepang maupun Tiongkok.
Nilai investasi asal Singapura memegang porsi sebesar 30,9% dari keseluruhan investasi asing di sektor manufaktur. Penanaman modal itu membuka kesempatan kerja bagi 126.293 orang penduduk Indonesia. “Bahkan, Singapura mengeksplorasi kesempatan investasi pada sektor industri di wilayah luar Jawa,” katanya.
Airlangga pada pekan lalu bertemu dengan Perdana Menteri Singapura Lee Hsien Loong di Singapura. Salah satu poin pembahasan dalam pertemuan tersebut adalah revitalisasi kawasan industri di Batam untuk pengembangan sektor elektronika, digital, dan maintenance repair and overhaul.
Pemerintah Indonesia menyiapkan ketersediaan infrastruktur di Batam untuk memacu pengembangan ekonomi digital. Kawasan itu nantinya bakal dijadikan sebagai pusat industri kreatif di bidang digital seperti pengembangan startup, web, aplikasi, program-program digital, film dan animasi.
Sementara itu, pemerintah menyiapkan lahan seluas 4.000 hektare untuk membentuk kawasan aviasi terpadu. Kawasan itu nantinya memiliki bandara, sarana perbaikan pesawat, pusat pelatihan industri penerbangan, serta kawasan bisnis dan residensial.
Sebelumnya, Indonesia dan Singapura juga sudah menyepakati kerjasama pengembangan Kawasan Industri di Kendal, Jawa Tengah. Kerjasama tersebut melibatkan PT Jababeka Tbk dan Sembcorp Development Ltd.
Kawasan Industri Kendal diresmikan pada 14 November 2016 mampu menyerap investasi senilai Rp4,7 triliun dari 33 investor yang berasal dari Indonesia, Singapura, Malaysia, China dan Jepang. Investasi tersebut menciptakan kesempatan kerja kepada sebanyak 5.000 penduduk.