Bisnis.com, BOGOR - Indonesia dan Singapura menandatangani nota kesepahaman bersama (memorandum of understanding/MoU) tentang kerja sama pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi industri di Singapura pada Kamis (7/9/2017).
“Masih terdapat ruang kerja sama bilateral yang perlu ditingkatkan, seperti di bidang digital economy, pembangunan kawasan industri serta pengembangan pendidikan dan pelatihan vokasi industri,” kata Menteri Peridustrian Airlangga Hartarto lewat keterangan resmi yanbg diterima di Bogor pada Kamis.
MoU itu ditandatangani oleh Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto bersama Menteri Pendidikan Tinggi dan Keterampilan Singapura Ong Ye Kung.
Presiden Joko Widodo dan PM Singapura Lee Hsien Loong turut menyaksikan penandatanganan yang dilakukan pada acara Leader’s Retreat di Singapura tersebut.
Dalam MoU itu, disepakati bentuk kerja sama kedua negara meliputi pelatihan untuk tenaga pengajar dan pengelola unit pendidikan dan pelatihan vokasi industri, serta pengembangan kualitas sistem pendidikan vokasi.
Selain itu, penyediaan akses dan kesempatan bagi peserta pemagangan industri untuk tenaga pengajar dan siswa, kerja sama pengembangan kurikulum, pengembangan teknologi dan bantuan tenaga ahli serta pengembangan standar kualifikasi.
Kemenperin mencatat nilai investasi Singapura sebesar 30,9 persen dari total investasi asing di Indonesia pada sektor industri. Investasi ini menciptakan pembukaan lapangan kerja baru sebanyak 126.293 orang.
Negeri Singa ini tercatat sebagai mitra strategis dan investor terbesar di Indonesia. Pada 2016 nilai investasi Singapura mencapai US$9,2 miliar, di atas Jepang dan China, meliputi 5.874 proyek.
Bahkan, Singapura tengah mengeksplorasi kesempatan investasi pada sektor industri di Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Selatan, Sumatra Utara, Sumatra Selatan, Kalimantan Timur, dan Riau.
Indonesia dan Singapura berkomitmen saling meningkatkan kerja sama yang intensif di bidang ekonomi khususnya sektor industri. Hal ini ditandai dengan pertemuan Presiden Joko Widodo dan PM Singapura Lee Hsien Loong dalam rangka perayaan 50 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Singapura.