Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kemitraan Asean, Begini Plus Minusnya

Executive Director Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia Philips Jusario Vermonte mengatakan dari semua kerja sama dalam framework Asean, kemitraan ekonomi adalah yang paling berkembang
Masyarakat Ekonomi Asean./.Colourbox.com
Masyarakat Ekonomi Asean./.Colourbox.com

Bisnis.com, JAKARTA- Executive Director Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Indonesia Philips Jusario Vermonte mengatakan dari semua kerja sama dalam framework Asean, kemitraan ekonomi adalah yang paling berkembang.

Namun, pertumbuhan bisnis selalu terkait dengan isu politik, sosial, dan keamanan.

Asean mewakili 6,2% PDB dunia pada 2016 dan memiliki sekitar 700 juta penduduk. Sejak dimulainya ekonomi tunggal pada tahun lalu, PDB gabungan negara-negara Asean menempati peringkat enam terbesar dunia dan posisi ketiga di Asia, dengan nilai total US$2,55 triliun. Angka itu empat kali lebih besar dibandingkan yang dicapai pada 1999.

Meski relatif damai, tapi negara-negara Asean juga sebenarnya menghadapi banyak tantangan. Misalnya, isu Rakhine di Myanmar, situasi Thailand Selatan yang bisa kembali panas, Papua Barat di Indonesia, serta masih belum selesainya konflik di Filipina Selatan.

Di luar isu-isu itu, dia menyebutkan Asean pun memiliki tantangan lain seperti mobilitas tenaga kerja antar negara yang masih harus melalui banyak lapisan perizinan serta hambatan dagang nontarif.

Walaupun sudah ada berbagai perjanjian yang disepakati untuk membahas hal-hal ini, tapi nyatanya banyak permasalahan yang masih terjadi. 

"Pada akhirnya, Asean bergantung pada masing-masing negara dalam menjamin kepastian berusaha, tenaga kerja, regulasi," ujar Philips dalam sambutannya pada The 3rd Asean Marketing Summit (AMS) 2017 dengan tema Asean & Indonesia: New Opportunities from the East, Kamis (7/9/2017).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper