Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

KTT BRICS: Xi Jinping Tegaskan Tolak Proteksionisme

Risiko penurunan dan ketidakpastian bagi ekonomi global saat ini meningkat. China pun berkomitmen untuk mendorong kekuatan pasar negara berkembang di panggung dunia.
Chief Executive Hong Kong Carrie Lam berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping dalam perayaan 20 tahun Hongkong diserahan ke China oleh Inggris/Reuters
Chief Executive Hong Kong Carrie Lam berjabat tangan dengan Presiden China Xi Jinping dalam perayaan 20 tahun Hongkong diserahan ke China oleh Inggris/Reuters

Bisnis.com, JAKARTA – Risiko penurunan dan ketidakpastian bagi ekonomi global saat ini meningkat. China pun berkomitmen untuk mendorong kekuatan pasar negara berkembang di panggung dunia.

“Kondisi eksternal untuk negara-negara berkembang terlihat rumit dan suram,” kata Presiden China Xi Jinping dalam pidatonya di depan peserta KTT BRICS di Xiamen, China, seperti dikutip dari Bloomberg, Selasa (5/9/2017).

Xi Jinping juga menegaskan bahwa China menentang proteksionisme dan secara tegas mendukung sistem perdagangan multilateral.

“Kebijakan ‘beggar-thy-neighbor’ dan pola pikir ‘zero-sum game’ tidak menguntungkan pertumbuhan ekonomi global,” lanjut Xi sambil menggemakan tema yang disuarakannya tahun ini, termasuk pada World Economic Forum di Davos.

Mengutip laman investopedia, kebijakan ‘beggar-thy-neighbor’ adalah kebijakan perdagangan internasional yang memanfaatkan devaluasi mata uang dan penghalang pelindung untuk mengurangi kesulitan ekonomi suatu negara dengan mengorbankan negara-negara lain.

Pernyataan tersebut muncul sehari setelah Jinping bertemu dengan Presiden Meksiko Enrique Pena Nieto, yang juga menghadiri KTT tersebut. Keduanya berkomitmen untuk mempertahankan perdagangan bebas.

“China akan mengalokasikan US$500 juta untuk mengurangi kasus kelaparan dan kemiskinan di negara berkembang lainnya serta menyerukan negara maju untuk meningkatkan dukungan bagi negara-negara berkembang,” lanjutnya.

Di saat China berbicara menentang proteksionisme, Amerika Serikat (AS) telah mengkritik akses market dan praktik perdagangan China. Pihak Gedung Putih baru-baru ini meningkatkan tekanan terhadap China seputar dugaan pelanggaran hak kekayaan intelektual.

Dalam pertemuan yang digelar pada 3-5 September 2017, BRICS yang beranggotakan Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan, membawa isu terkait penentangan aksi proteksi perdagangan sebagai bahasan utama.

Wakil Menteri Perdagangan China Wang Shouwen mengatakan, hampir seluruh anggota kelompok negara berkembang tersebut berharap dapat menciptakan konsensus untuk menentang praktik proteksi perdagangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Fajar Sidik
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper