Bisnis.com, JAKARTA - Duta Besar RI untuk Senegal dan Gambia Mansyur Pangeran mengajak Badan Ekonomi Kreatif untuk membatu pembangunan di Gambia khususnya pada sektor UKM.
Seperti diketahui, Gambia belum lama ini terlepas dari 22 tahun rezim diktator dan sangat memerlukan berbagai bantuan kerja sama di berbagai sektor dari negara-negara sahabat dan donor.
Mansyur menuturkan, Wakil Presiden Gambia Fatoumata Tambajang pernah menyatakan Gambia memerlukan bantuan dari Indonesia dalam rangka meningkatkan pemberdayaan peran perempuan dan pemuda di sektor industri kreatif dan UKM dengan membangun pusat kewirausahaan.
Dia menjelaskan, Wapres Fatoumata meyakini para perempuan dan pemuda dapat menjadi motor penggerak pembangunan perekonomian Gambia dan mengurangi angka kemiskinan.
Untuk itu, Mansyur mengundang kehadiran Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf) di Gambia guna melihat secara langsung sektor-sektor apa yang dapat dikerjasamakan serta bantuan yang dapat diberikan oleh Indonesia.
"Momentum ini dapat dimanfaatkan oleh Pemerintah Indonesia untuk menggalang dukungan Gambia terkait pencalonan Indonesia sebagai anggota tidak tetap DK-PBB 2019-2020," ujarnya dalam keterangan resmi, Selasa (5/9/2017).
Kepala Bekraf, Triawan Munaf, menanggapi positif usulan meningkatkan kerja sama kedua negara. Bekraf, paparnya, akan melakukan identifikasi sektor-sektor yang dapat dikerjasamakan dan membuat program-program pelatihan sesuai kebutuhan sebagai tindak lanjutnya.
Melalui 16 sub-sektor usaha, Bekraf banyak memberikan pelatihan dan membantu sektor UKM untuk menjadi wirausahawan, antara lain di sektor IT, salon dan kecantikan, serta penjualan secara online.