Bisnis.com, JAKARTA -- Ikatan Perusahaan Industri Kapal & Lepas Pantai Indonesia, Iperindo, berharap pemerintah tetap melanjutkan pesanan kapal baru ke galangan dalam negeri kendati sejumlah kementerian melakukan penghematan anggaran.
Anggota Dewan Penasihat Iperindo, Tjahjono Roesdianto mengatakan sejak mendapat pesanan 200 kapal pada 2015, permintaan kapal dari pemerintah mulai seret. Adapun pesanan dari badan usaha milik negara (BUMN) dan swasta belum signifikan seiring harga minyak dunia yang belum pulih.
"Sampai sekarang belum ada order lagi, kapasitas [galangan] menjadi rendah tinggal 45%. Jadi judulnya memang kami rindu order," ujarnya di Jakarta, Rabu (23/8/2017).
Tjahjono mengatakan saat ini, galangan dalam negeri memang masih sibuk mengerjakan pesanan kapal pemerintah, tahun ini ditargetkan rampung. Namun, industri galangan kapal dalam negeri terancam mandek bila pesanan kapal baru tak kunjung tiba.
Pasalnya, tanpa pesanan kapal baru, galangan kapal hanya bakal bermain di segmen reparasi kapal. Padahal, industri galangan bertumbuh dari pembangunan kapal baru.
Manajer Komersial PT Dok Pantai Lamongan, Romeo Hasan Basri mengatakan pesanan kapal dari pemerintah sangat menunjang kesinambugan galangan kapal negeri. "Harapan kami memang terus berlanjut," tukasnya.
Baca Juga
Guna menyiasati pesanan kapal dari pemerintah yang mulai seret, Dok Pantai Lamongan gencar mengikuti tender swasta dan BUMN. Romeo menuturkan, perseroan mengincar tender pengadaan kapal tanker dan kapal landing craft guna menjaga kesinambungan operasional galangan.
Berdasarkan laporan Outlook Kementerian Perhubungan 2017, jumlah pesanan kapal Kemenhub yang telah rampung mencapai 33 kapal dari 103 kapal.
Adapun, tahun ini masih ada lanjutan pembangunan kapal navigasi sebanyak 15 unit dan kapal perintis sebanyak 50 unit.
Kemenhub juga menargetkan penyelesaian kapal perintis semikontainer 15 unit dan kapal ternak sebanyak 5 unit.