Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pakistan Tertarik Ekspor Beras dan Daging Sapi ke Indonesia

Pakistan tertarik untuk mengekspor beras basmati dan daging sapi ke Indonesia sejalan dengan adanya preferential trade agreement antara kedua negara yang telah berjalan sejak 2012.
Ilustrasi/Bisnis.com
Ilustrasi/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA — Pakistan tertarik untuk mengekspor beras basmati dan daging sapi ke Indonesia sejalan dengan adanya preferential trade agreement antara kedua negara yang telah berjalan sejak 2012.

Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo mengungkapkan Pakistan tertarik untuk mengekspor produk beras basmati ke Indonesia. Sayangnya, saat ini Indonesia tidak memiliki kebijakan impor komoditas itu.

“Mereka sebenarnya minta mau ekspor basmati rice tetapi kita bilang sementara kebijakan kita tidak impor komoditas itu. Kalau anda mau ekspor broken rice atau pakan ternak oke,” ujarnya saat ditemui usai Review Preferential Trade Agreement (PTA) Indonesia-Pakistan di Hotel Mandarin, Jakarta, Jumat (11/8/2017).

Iman menjelaskan dapat memfasilitasi Pakistan bila menginginkan ekspor beras pecah untuk keperluan pakan ternak. Namun, dia menegaskan pembatasan impor beras brasmati bukan hanya berlaku bagi pakistan.

Di sisi lain, Dia mengatakan bahwa Pakistan juga ingin mengekspor daging sapi ke Indonesia. Berdasarkan informasi yang didapatkannya, harga komoditas itu lebih murah dibandingkan dengan daging kerbau dari India. 

Pihaknya menyatakan tak menutup kemungkinan membuka peluang impor daging sapi dari Pakistan. 

“Kalau mereka punya sertifikat kesehatan yang berlaku internasional tidak masalah jika mau ekspor ke Indonesia karena persyaratannya seperti itu,” paparnya.

Indonesia mengekspor produk kelapa sawit dan turunannya, kertas, produk kimia, dan produk olahan lain sejak diberlakukan PTA dengan Pakistan pada 2012. Ekspor CPO menjadi yang terbesar dengan nilai mencapai US$1,3 miliar pada 2015.

Pada 2016, Indonesia mencatatkan surplus US$1,86 miliar dari hasil perdagangan dengan Pakistan. Jumlah itu meningkat 2,53% dari surplus pada 2015 yang sebesar US$1,81 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Nurhadi Pratomo

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper