Bisnis.com, JAKARTA--Asosiasi Perusahaan Jasa Pengiriman Ekspress Pos dan Logistik Indonesia (Asperindo) kesulitan memperoleh data pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang ingin diberi insentif.
Ketua Umum Asperindo Mohamad Feriadi mengatakan, pihaknya sudah berupaya bekerjasama dengan Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah guna mengumpulkan data pelaku usaha.
Namun, sayangnya kementerian tak punya data yang lengkap.
Oleh karena itu, tim yang ditugaskan memilih untuk turun langsung ke lapangan mengumpulkan data pelaku usaha yang layak diberi insentif.
"Tim terus bergerak ke pelaku langsung. Kami sudah coba kerjasama dengan kementerian, tapi informasi itu tidak bisa diperoleh di kementerian," ujarnya kepada Bisnis, Rabu (9/7/2017).
Selain itu, Asperindo juga berupaya mengumpulkan data lewat kerjasama dengan Asosiasi E-Commerce Indonesia (Indonesian E-Commerce Association/idEA). Pihak Asperindo berharap bisa mendapatkan data yang lebih lengkap dengan kerjasama ini.
Baca Juga
Lebih lanjut, Feriadi menjelaskan bahwa program ini bukan hanya menyasar pelaku usaha kecil yang sudah berjualan secara daring atau online.
Namun, dia berharap insentif pengiriman tersebut justru menjadi stimulus bagi pelaku usaha lain yang belum berjualan secara online.
Tujuannya agar pelaku usaha bisa memperluas jangkauan pasar sehingga produksinya bisa meningkat.
"Kalau pasarnya kami buka ke luar sampai nasional atau bahkan luar negeri mereka kan bisa produksi lebih banyak," imbuhnya.