Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Semester I/2017: Rasio Elektrifikasi Diklaim Lampaui Target

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berhasil mencatatkan rasio elektrifikasi mencapai 92;80% pada semester I/2017 tercatat melampaui target, yaitu sebesar 92,80%.
Pekerja melakukan perbaikan jaringan kabel listrik di Cawas, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (12/7)./ANTARA-Aloysius Jarot Nugroho
Pekerja melakukan perbaikan jaringan kabel listrik di Cawas, Klaten, Jawa Tengah, Rabu (12/7)./ANTARA-Aloysius Jarot Nugroho

Bisnis.com JAKARTA-- Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) berhasil mencatatkan rasio elektrifikasi mencapai 92;80% pada semester I/2017 tercatat melampaui target, yaitu sebesar 92,80%.

Direktur Jenderal Ketenaga Listrikan kementerian EDDM Andy Noorsaman sommeng mengatakan capaian positif ini merupakan hasil dari upaya Pemerintah dalam menambah kapasitas terpasang pembangkit listrik sebesar 1.361,6 MW di periode itu.

"Tambahan pembangkit udah 50% daripada target 2017. Hingga saat ini, keseluruhan kapasitas terpasang pembangkit listrik sebesar 14.193 MW," katanya, akhir pekan lalu.

Meningkatnya akses listrik atau elektrifikasi, lanjut Andy, membawa dampak pada peningkatan konsumsi listrik. Sejauh ini konsumsi listrik mencapai 978,75 kWh/kapita. Angka ini sudah melebih dari capaian akhir 2016 sebesar 956,36 kWh/kapita.

Andy menggarisbawahi hanya nilai investasi yang belum memenuhi target. Meskipun begitu, ia tetap optimis nilai investasi yang sudah ditetapkan tidak akan meleset di akhir tahun nanti.

"Yang memang agak telat, agak lambat itu berkaitan dengan investasi. Tetapi kan biasanya itu kan kurvanya kurva S. Itu, targetnya akan tercapai pada 3/4 akhir tahun," tegasnya.

Sementara itu, Kepala Biro Perencanaan Kementerian ESDM Agus Cahyono Adi memaparkan bahwa proses penyediaan listrik dilakukan melalui sinergi Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), Corporate Social Responsibility (CSR) Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta mengundang partisipasi pihak swasta.

"Kita mengedepankan kearifan lokal. Menggunakan sumber energi terbarukan untuk dukung sustainable energy," jelasnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper