Bisnis.com, JAKARTA - Pemerintah memperkirakan pembangunan jalur kereta api ringan (light rail transit/LRT) terintegrasi di wilayah Jakarta, Bogor, Depok, dan Bekasi rute Cibubur-Bogor dapat terbangun pada tahun depan.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut B. Pandjaitan mengatakan pihaknya berharap studi pembangunan prasarana LRT Jabodebek rute Cibubur-Bogor dapat selesai pada Desember tahun ini.
“Studinya kita harapkan selesai akhir tahun, Desember [2017], sehingga kita berharap tahun depan mungkin hampir-hampir selesai ini karena ini [tahap 1] selesai Desember tahun depan, kita bisa mulai konstruksi untuk Cibubur-Bogor,” kata Luhut di Jakarta pada Jumat (4/8/2017).
Dia menambahkan pembangunan jalur kereta api ringan rute Cibubur-Bogor dapat selesai pada 2020 dengan dimulainya pembangunan pada tahun depan.
Pembangunan jalur LRT Jabodebek rute Cibubur-Bogor, lanjutnya diperkirakan akan lebih murah jika dibandingkan dengan pembangunan jalur LRT Jabodebek pada tahap pertama.
Alasannya, ungkapnya, karena jalur yang dibangun bukan melayang atau elevated. Jalur kereta api ringan Jabodebek rute Cibubur-Bogor, lanjutnya, hampir semua akan dibangun at grade.
Dalam pembangunan jalur tersebut, lanjutnya, investor asing seperti Blackrock tertarik untuk menanamkan modalnya. Terkait dengan besaran dana yang akan ditanamkan perusahaan Amerika Serikat tersebut, sedang dihitung.
Ketertarikan itu, menurut Luhut, karena proyek LRT Jabodebek sangat komersial. Tanpa menyebutkan dengan pasti, dia menuturkan internal rate of return (IRR) proyek LRT Jabodebek sudah bisa mencapai double digit.
Pada kesempatan yang sama Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan studi pembangunan prasarana LRT terintegrasi di Jabodebek pada rute Cibubur-Bogor dapat selesai lebih cepat dari Desember 2017.
Dia mengungkapkan studi pembangunan prasarana LRT Jabodebek rute Cibubur-Bogor kemungkinan dapat selesai dalam 3 bulan mendatang, mengingat saat ini studi tersebut sudah dimulai.
Sementara itu, Direktur Utama PT Adhi Karya Tbk. Budi Harto mengatakan pihaknya sudah pernah melakukan studi mengenai pembangunan jalur LRT Jabodebek pada rute Cibubur-Bogor.
Namun, paparnya, studi yang dimiliki perusahaan terkait pembangunan jalur LRT Jabodebek pada rute Cibubur-Bogor masih berupa elevated. Oleh karena itu, lanjutnya, perlu dilakukan penghitungan kembali mengenai dana pembangunan pada jalur tersebut.
Budi mengungkapkan nilai pembangunan prasarana LRT Jabodebek pada rute Cibubur-Bogor akan lebih murah dari perhitungan yang pernah dilakukannya karena hampir semuanya akan dibangun at grade.
Kemudian, Direktur Operasi III PT Adhi Karya Tbk. Pundjung Setya Brata menjelaskan progres pengerjaan proyek LRT Jabodebek tahap pertama pada rute Cibubur-Cawang mencapai 37%, Cawang-Bekasi Timur 17%, dan Cawang-Dukuh Atas 3%.